"Dulu ada orang China bertemu dengan jodohnya di sungai ini saat mencuci. Saat saya buka tempat ini pada tahun 1998, saya kasih nama Sungai Jodoh karena cerita itu," kata pengelola Sungai Jodoh, Eki Anarki, kepada Tribun-Timur.com, Selasa (17/6/2025).
Di balik mitos tersebut, Eki mengaku banyak pengunjung juga bertemu dengan pasangannya di Sungai Jodoh.
Selain mitos, wisata ini dibuat untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Destinasi wisata yang berada di Kelurahan Murante ini dikelola oleh warga yang tergabung dalam Komunitas Sungai Jodoh.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Kampung Bambu 2025 di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan
Sungai Jodoh berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Palopo, dengan akses jalan yang baik.
Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Beragam fasilitas tersedia, seperti gazebo, homestay, ban renang, spot foto instagramable, hingga lapak UMKM.
"Saat ini sekira 40 gazebo disediakan di kawasan wisata ini. Pengunjung bisa menyewa satu gazebo untuk satu hari dengan harga Rp 50 ribu. Kami tidak memaksa pengunjung menyewa gazebo, kalau memang mau yah silakan," jelasnya.
Lapak makanan dan minuman juga tersedia di sekitar lokasi, menjadi peluang ekonomi bagi warga serta melengkapi pengalaman wisata pengunjung.
Tempat ini cocok untuk menikmati waktu bersama keluarga, teman, atau pasangan saat akhir pekan dan hari libur.
Tonton juga:
Rekomendasi hotel murah di Palopo, Sulawesi Selatan
Kamu yang masih ingin liburan di Palopo, bisa nih menginap di hotel murah.
Ada beberapa rekomendasi hotel murah di Palopo, Sulawesi Selatan yang bisa untuk menginap.
Harganya juga terjangkau.
Baca tanpa iklan