Hamparan butiran pasir itu cukup panjang, sekitar 500 meter.
Lanskap itu berpadu dengan vegetasi hijau dan pegunungan di kejauhan.
Banyak pohon kepala tumbuh berhimpitan, membuat pantai itu semakin sejuk.
Rerindang pohon multifungsi yang bernilai ekonomis itu dijadikan tempat berteduh.
Baca juga: Misteri Danau Laut Mati di Rote Ndao, NTT: Air Asin Tanpa Muara ke Laut
3. Pantai yang masih sepi dan asri
Belum banyak dikomersialisasi, Pantai Lato cocok bagi pencari ketenangan dan pengalaman autentik tanpa keramaian turis.
Tersedia sejumlah lopo yang dapat digunakan untuk duduk bersantai.
4. Kekayaan alam bawah laut
Perairan sekitar Pantai Lato memiliki terumbu karang dan biota laut yang masih alami.
Snorkeling menjadi aktivitas menarik, terutama bagi yang menyukai ekowisata laut.
5. Spot foto alami
Latar laut biru, perahu nelayan tradisional, dan pegunungan di kejauhan menjadikan Pantai Lato spot yang instagramable.
Baca juga: Cara Menuju Pulau Mules, Wisata Eksotis di Selatan Flores yang Disebut Mirip Jurassic Park
6. Interaksi budaya lokal
Desa sekitar pantai masih menjaga adat dan tradisi.
Pengunjung bisa berinteraksi dengan warga lokal, belajar tentang budaya Lamaholot, bahkan mencicipi kuliner khas seperti jagung titi atau ikan bakar segar.
Baca tanpa iklan