Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Makam Datu Nuraya, Tempat Wisata Religi di Tapin, Kalsel yang Ramai Dikunjungi Usai Idul Adha

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WISATA RELIGI TAPIN - Suasana peziarah di depan Makam Datu Nuraya di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Minggu (8/6/2025).

TRIBUNTRAVEL.COM - Makam Datu Nuraya menjadi salah satu destinasi wisata religi di Tapin yang populer.

Lokasi Makam Datu Nuraya berada di Desa Tatakan, Tapin Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan.

(ZIARAH- Tak sedikit peziarah yang menghabiskan waktu berjam-jam di kubah Datu Nuraya, Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, berdoa, bertafakur, atau sekadar merenung, Minggu (8/6/2025). (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Kepopuleran wisata religi Makam Datu Nuraya tentu sudah tak perlu diragukan lagi.

Terutama bagi masyarkaat Tapin dan sekitarnya.

Baca juga: Liburan ke Lombok, Tiket Pesawat Murah dari Jakarta Mulai Rp 852 Ribu Tanpa Transit

Sebab Makam Datu Nuraya menjadi magnet wisata saat peringatan haul sang ulama.

Momen tersebut berlangsung setiap tahun pasca Idul Adha.

Begitu pula pada momen Idul Adha tahun ini.

Warga Desa Tatakan kembali menggelar haul Datu Nuraya pada hari ini, Senin (9/6/2025).

Suasana kawasan wisata yang biasanya tenang, berubah ramai oleh rombongan peziarah dari berbagai penjuru Banua. Mereka datang bukan sekadar menapaktilasi sejarah, melainkan merawat tradisi dan spiritualitas.

Baca juga: Itinerary Honeymoon Bali 3 Hari 2 Malam dari Makassar, Cuma Rp 6,6 Juta untuk Berdua

Perjalanan menuju makam Datu Nuraya menyajikan pengalaman unik. Jika biasanya wisata religi identik dengan kemegahan dan kemudahan akses, maka ziarah ke Tatakan justru menghadirkan kesederhanaan yang menyentuh.

Rute terbaik adalah melalui Jalan Kubah Datu Sanggul, jalur ini lebih mulus dan nyaman dibandingkan akses langsung ke kubah Datu Nuraya yang rusak dan bersisian dengan jalan tambang.

Sesampainya di lokasi, pengunjung disambut suasana hening dan sejuk. Makam Datu Nuraya berdiri bersahaja, dikelilingi pepohonan karet yang rindang. Meski tak megah, aura sakralnya terasa kuat. 

JURU PELIHARA-Abdul Majid, Juru Pelihara Makam Datu Nuraya Tapin. Wisata Kalsel: Ini Karomah Datu Nuraya, Ulama yang Selalu Diziarahi Ribuan Orang di Tapin (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Tak sedikit peziarah yang menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi ini untuk berdoa, bertafakur, atau sekadar merenung.

“Setiap tahun kami ke sini untuk haul. Ini bentuk cinta dan penghormatan kami pada Datu,” ujar Sadik, seorang peziarah dari Kota Banjarmasin yang datang bersama keluarganya.

Sadik mengaku dengan berziarah ke makam para Datu, dia mengingat kehidupan setelah kematian yang pasti akan dialami seluruh manusia. 

Baca juga: Hutan Raya Djuanda Bandung 2025: Info Tiket Masuk, Jam Buka, dan Spot Favorit Liburan Akhir Pekan

Bagi yang ingin menikmati sisi lain Kalimantan Selatan, Makam Datu Nuraya menawarkan pengalaman spiritual yang autentik, jauh dari hiruk pikuk dunia modern. 

Ini bukan sekadar ziarah, melainkan perjalanan menyusuri nilai-nilai lama yang tetap relevan di zaman ini,yaitu kesederhanaan, ketulusan, dan kebersamaan.

Reporter Banjarmasinpost.co.id di Kabupaten Tapin berkesempatan berbincang langsung dengan Abdul Majid, juru pelihara makam yang akrab disapa warga sebagai Pak Majid. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga penjaga makam Datu Nuraya.

HAUL-Spanduk peringatan Haul Datu Nuraya dipasang di kawasan wisata religi, Minggu (8/6/2025). Wisata Kalsel : Haul Datu Nuraya di Tatakan Tapin, Ribuan Jemaah Diperkirakan Hadir (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

Menurut penuturan Abdul Majid, sosok Datu Nuraya menyimpan banyak misteri. “Sidin (beliau) datangnya itu tiba-tiba, tidak diketahui dari mana asalnya. Cuma membawa sebuah kitab berincong saja,” tutur Majid, Minggu (8/6/2025). 

Disebutkan, Datu Nuraya berasal dari daerah yang oleh warga disebut dari Damaskus. Uniknya, begitu tiba di desa, Datu Nuraya langsung meninggal dunia. 

Baca juga: Akses Menuju Pantai Pelawan Karimun Kepulauan Riau, Cuma 45 Menit dari Pelabuhan

“Kami tidak tahu silsilah sidin. Cuma sidin itu datang sendiri, tidak banyak bicara, lalu langsung meninggal dan dimakamkan di sini,” lanjutnya. 

Soal usia Datu Nuraya, Pak Majid menyebutkan bahwa beliau hidup jauh lebih dulu dibanding tokoh lain seperti Datu Suban dan Datu Sanggul. “Sidin itu paling tua. Jadi urutannya Datu Nuraya dulu, baru Datu Suban, lalu Datu Sanggul,” jelasnya.

Kini, kompleks makam Datu Nuraya telah menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Tapin. 

Selain menjadi tempat bermunajat, kawasan ini juga menjadi ruang spiritual yang mempersatukan berbagai kalangan dengan nuansa damai dan penuh berkah.

Keberadaan makam Datu Nuraya dipercaya membawa berkah. Tak hanya dari Kalimantan Selatan, peziarah datang dari berbagai penjuru nusantara, terutama saat peringatan haul yang digelar setiap tahun. 

Peringatan Haul Datu Nuraya diperkirakan akan dihadiri sekitar 4.000 jemaah, Senin (9/6/2025) pagi.

“Insya Allah besok haul sekitar jam 9 pagi. Persiapannya sudah 80 persen. Yang datang biasanya dari berbagai kabupaten,” ujar panitia pelaksana, Abdul Majid, Minggu (8/6/2025).

Haul yang digelar tiap tahun ini menjadi salah satu magnet spiritual di wilayah Tapin. Jemaah biasanya berdatangan dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan, bahkan tak sedikit yang dari luar provinsi.

Untuk tahun ini, tausiah akan disampaikan oleh ulama karismatik asal Desa Pematang Karangan, yaitu Guru KH Ahmad Barmawi atau yang akrab disapa Guru Kulur.

Abdul Majid mengimbau para jemaah untuk menjaga ketertiban serta membawa barang seperlunya saja. 

“Biasanya kalau barang ketinggalan, bisa tertukar. Tapi alhamdulillah tidak pernah ada yang hilang. Hanya kadang jemaah lupa bawaannya,” ucapnya sambil tersenyum.

Sebagai bentuk penghormatan kepada ulama dan sesama jemaah, ia juga mengingatkan agar menjaga sopan santun selama acara berlangsung.

Baca juga: Warung Kopi Rumah Tua di Tondano: Tempat Ngopi Bergaya Zaman Belanda

Bagi jemaah dari luar daerah, disarankan untuk tiba lebih awal agar bisa mengikuti rangkaian acara dengan tenang dan tidak terburu-buru. Jalur menuju lokasi haul juga diperkirakan akan cukup padat pada pagi hari.

Haul Datu Nuraya menjadi salah satu momen penting bagi warga Tapin dan sekitarnya untuk mempererat silaturahmi sekaligus mengenang jasa-jasa para wali Allah yang telah berjasa menyebarkan syiar Islam di Bumi Lambung Mangkurat. 

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul sebagai berikut:

Wisata Kalsel : Ribuan Jemaah Diperkirakan Hadir Haul Datu Nuraya di Tatakan Tapin

Wisata Kalsel: Ini Karomah Datu Nuraya, Ulama yang Selalu Diziarahi Ribuan Orang di Tapin

Wisata Kalsel: Ini Magnet Ziarah ke Makam Datu Nuraya Tapin, Susuri Jejak Wali di Kebun Karet