Museum ini menjadi tempat ideal untuk mengenal akar budaya Melayu Riau.
3. Tugu Titik Nol Kilometer: Penanda Sejarah Awal Pekanbaru
Tak jauh dari Pasar Bawah dan Pelabuhan Pelindo I, terdapat Tugu Titik Nol Kilometer Pekanbaru.
Dibangun oleh kolonial Belanda sekitar tahun 1920, tugu ini menjadi penanda pusat perhitungan jarak ke berbagai kota, seperti Padang dan Bangkinang.
Sebagai bagian dari sejarah transportasi dan perdagangan di awal abad ke-20, lokasi ini dulunya menjadi jalur penting distribusi barang dari Pantai Barat Sumatera ke Pantai Timur.
Kini, tugu ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan menjadi spot foto ikonik bagi wisatawan yang ingin menelusuri jejak sejarah kota.
4. Masjid Raya Pekanbaru: Warisan Islam dan Arsitektur Melayu
Masjid Raya Senapelan, atau lebih dikenal sebagai Masjid Raya Pekanbaru, adalah satu masjid tertua di kota ini.
Dibangun pertama kali pada tahun 1762 oleh Kesultanan Siak, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi hingga menjadi bangunan megah yang kita lihat saat ini.
Dengan dominasi warna kuning khas Melayu, masjid ini memiliki enam menara unik yang dulunya merupakan tiang asli bangunan.
Meski telah diperluas dan diperindah, bagian pintu gerbang serta beberapa tiang masih dipertahankan sebagai warisan masa lalu.
Lokasinya yang strategis di Jalan Masjid Raya menjadikannya destinasi favorit wisata religi di Pekanbaru.
5. Cagar Budaya Pengibaran Merah Putih Pertama: Simbol Kemerdekaan Riau
Di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas di Jalan Ahmad Yani, terdapat sebuah prasasti penting yang menandai pengibaran pertama bendera Merah Putih di Pekanbaru pada 15 September 1945.
Pengibaran ini dilakukan oleh Angkatan Muda PTT setelah mendengar berita kemerdekaan Indonesia.