Masjid Pink mampu menampung hingga 1.500 jemaah.
"Sementara untuk luas lahan sekitar 1 Hektare, baik itu bagian parkiran, dan lahan di samping dan belakang masjid," ucapnya.
Untuk berkunjung ke Masjid Pink ini, jika perjalanan dari Kota Tanjungpinang, wisatawan setidaknya memakan waktu kurang lebih 40 menit saja.
Sementara jika wisatawan datang dari Tanjunguban, jarak tempuhnya memakan waktu kurang lebih 1 jam lebih.
Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau meyewa mobil, karena masih belum terdapat angkutan umum yang menjangkau hingga ke Gunung Kijang.
Selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, pembangunan masjid ini juga diharapkan menjadi tujuan wisata religi di Pulau Bintan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Luki Zaiman Prawira mengatakan, Kabupaten Bintan memiliki banyak destinasi wisata.
"Bukan hanya baharinya yang indah, namun juga ada wisata religinya. Seperti masjid yang menjadi icon khususnya di Kecamatan Gunung Kijang tersebut," sebutnya.
Memang banyak masjid besar yang dibangun oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat mendapat amanah memimpin Kabupaten Bintan.
"Pak Gubernur Kepri telah bangun hampir di setiap kecamatan di Bintan, masjid-masjid besar. Selain tujuan utama agar umat muslim khusyuk beribadah, juga menjadi kebanggaan daerah, menjadi daya tarik wisatawan," ucapnya.
Pemprov Kepri Anggarkan Rp 920 Juta
Pada tahun 2022 lalu, Masjid Pink atau Masjid Besar An-Nur mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk pembangunan lanjutan masjid. Nilai hibahnya Rp 920 juta.
Dengan anggaran sebesar itu, pembangunan lanjutan terhadap masjid yang menjadi destinasi wisata religi di Bintan, Kepri ini dibagi dalam dua tahap.
Ketua Yayasan Al-Furqan, Subagio menuturkan, pembangunan lanjutan terhadap masjid ini sudah dimulai dari tanggal 23 Maret 2022 lalu.
Pembangunan lanjutan ini dilakukan, setelah Gubernur Kepri Ansar Ahmad berkunjung ke Kecamatan Gunung Kijang untuk melihat pelaksanaan vaksinasi.