TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Hulu Sungai Tengah memang memiliki cukup banyak wisata.
Bahkan pilihan wisata yang ditawarkan Hulu Sungai Tengah terbilang lengkap.
Nah, buat traveler yang hobi hiking, ada satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Namanya yakni Kampung Bambu.
Baca juga: Info Lengkap Harga Tiket Masuk Terbaru Bugis Waterpark Adventure, Intip Daya Tariknya
Kampung Bambu berlokasi di Desa Tandilang, Batanglai Timur, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Tempat wisata ini tak sekadar menawarkan pengalaman hiking lho.
Akan tetapi juga menyajikan pemandangan alam yang indah dan memanjakan mata.
Sepanjang perjalanan di kaki bukit pegunungan Meratus, traveler bakal disuguhi lingkungan alami yang asri.
Pepohonan hijau nan rindang pun tersaji sepanjang mata memandang.
Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Salatiga 2 Hari 1 Malam, Cobain Sate Sapi Suruh hingga Soto Esto
Jangan bayangkan ini perjalanan panjang yang jauh.
Kampung Bambu termasuk hiking dengan jarak yang pendek.
Bahkan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit dari pintu masuk objek wisata milik pribadi yang dikelola pemiliknya sejak tahun 2017 lalu tersebut.
Reporter banjarmasinpost.co.id, berkunjung ke dua kalinya di Kampung Bambu tersebut, Selasa (13/5/2025).
Suasananya masih sama saat berkunjung 2021 lalu. Namun, untuk akses hiking menuju spot andalan untuk menikmati view di sekitarnya, sudah lebih mudah.
Ada tangga dari tanah yang dipahat, mengikuti jalur pendakian.
Baca juga: Resep Gule Kambing Simple & Enak, Bisa Diolah dari Daging Kurban Idul Adha
Tangga itu dilengkapi tali nilon besar untuk berpegangan saat mendaki.
Di tengah mendaki, kita menyaksikan puluhan gazebo berjejer di pinggir bukit.
Jika merasa lelah, bisa mampir ke gazebo untuk istirahat.
Nah, sesampainya di titik puncak bukit ada replica perahu terbuat dari bambu dan kayu.
Dari atas replika perahu itulah pengujung bisa menikmati keasrian perbukitan. Juga menjadi spot berfoto maupun video yang strategis.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah Terbaru 2025: Panduan Liburan Keluarga di Jakarta
Mengunjungi Kampung Bambu akan lebih seru jika menginap di tenda.
Sebab, pagi harinya, selepas waktu subuh, bisa menyaksikan awan putih yang menyelimuti kawasan perbukitan di sekitarnya, sehingga tampak seperti awan yang menggangtung, dari atas replica perahu bambu di atas bukit, juga bisa menanti sunrise.
Adapun tarif menginap di tenda, untuk dua orang dengan fasilitas tenda, matras dan lampu Rp 75 ribu, plus tiket masuk per orang Rp 25 ribu.
Tenda untuk 4 orang, dengan fasilitas yang sama, tarifnya 100 ribu. Sedangkan tenda untuk 6 sampai 8 orag, dengan fasilitas tenda, Kasur, bantal, meja dan kursi, kompor gas dansatu set perlengkapan memasak plus lampu Rp 275.
Untuk fasilitas air, jangan khawatir. Di sekitar bukit tersedia sejumlah kran air yang dialirkan dari tandon air. Juga tersedia toilet umum.
Di sekitarnya juga tersedia dua ayunan biasa, satu ayunan yang disebut ayunan langit, karena dari ayunan itu bisa mengambil foto seolah terbang ke langit. Adapula titian gantung, untuk uji keberanian berjalan di atas ketinggian.
Bagi yang ingin menyelenggarakan meeting atau acara kantor, tersedia pula beberapa gazebo dan rumah bambu di dekat area parkir, sehingga peserta bisa merasakan suasana pertemuan yang berbeda.
Tersedia pula, musala kecil namun dilengkapi pendingin udara (AC) di dalamnya.
Pengelola objek wisata Kampung Bambu melayani pemesanan makanan untuk para pengujung.
Tak hanya bagi yang menginap. Wisatawan tak menginap pun bisa pesan kan siang. Menunya, ikan nila bakar atau goreng, ayam bakar atau goreng hingga telur dadar.
Harga satu porsi, tergantung ikan yang dipesan, dikisaran Rp 25 sampai Rp 35 ribu per porsi. Sudah termasuk minuman, sayur dan sambel.
Makan siang terasa lebih nikmat, karena tempatnya di atas replica perahu bambu, yang letaknya di sekitar loket pintu masuk.
Baca juga: Itinerary Day Trip Kota Padang untuk Liburan Bersama Pasangan, Bujet Cukup Rp 650 Ribu
Letak perahu bambu itu di atas kolam ikan, sehingga nuansa desanya pun terasa beda dengan makan di rumah makan.
Sayuran yang disajikan langsung dipetik dari kebun sayur didesa sekitar. Norliani, warga Barabai mengatakan sudah beberapa kali berkunjung ke objek wisata tersebut.
“Saya merasakan nuansa berbeda. Khususnya jika makan di tempat itu, serasa makan di atas sungai, diiringi sepoi angin,”kata Norliani yang juga pernah berkemah bersama rekan se kantornya, di objek wisata alam tersebut.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul sebagai berikut:
- Wisata Kalsel: Makan di Atas Replika Perahu Bambu di HST, Ada Menu Ikan Bakar Hingga Sayuran
- Wisata Kalsel: Berkemah di Kampung Bambu HST, Bisa Menyaksikan Awan Putih Seperti Menggantung
- Wisata Kalsel: Menikmati Keasrian Alam Perbukitan dari Atas Perahu Bambu Desa Tandilang HST
Baca tanpa iklan