Hutan ini merupakan hutan larangan, masyarakat tidak ada yang mengambil kayu dari hutan ini, sehingga kelestariannya sangat terjaga.
Baca juga: Pesona Air Terjun Pabeti Lakera di Sumba Barat Daya NTT, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Karena keindahannya, Kampung Wae Rebo dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index pada Maret 2024l lalu.
Selain itu, kampung adat ini meraih anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012 di Bangkok pada Agustus 2012.
Kampung adat ini layaknya surga tersembunyi dengan keindahan alam, budaya, sejarah.
Di kampung ini ada tujuh rumah adat dalam bahasa Manggarai disebut mbaru niang dengan arsitektur yang tradisional dan khas budaya Manggarai.
Bahan yang digunakan untuk membuat rumah tradisional di Wae Rebo antara lain, kayu, Bambu, dan rotan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Papa Dino Terbaru 2025, Bisa Ketemu Dinosaurus di Puncak Bogor
Sedangkan atapnya terbuat dari ijuk dan ilalang yang ditumpuk.
Lapisan ijuk dipasang di lapisan atas (luar), sedangkan ilalang di bagian bawah (dalam).
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, mbaru niang bentuknya kerucut, karena bentuknya kerucut, runcing di bagian atas dengan atap ijuk yang menjuntai hingga ke tanah atau juga mbaru gendang karena di rumah ini disimpan gendang pusaka milik kampung yang digunakan dalam setiap kegiatan upacara adat.
Tonton juga:
Rekomendasi hotel murah di Manggarai Timur
Traveler, kamu yang masih ingin menjelajahi tempat wisata di Manggarai Timur jangan lupa pesan hotel murah untuk istirahat.
Terdapat sejumlah rekomendasi hotel murah di Manggarai Timur yang bisa kamu pesan.
Berikut rekomendasinya.
1. J-Rima Homestay Borong