Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Lezatnya Kue Apem Khas Jatinom Klaten, Bisa Buat Oleh-oleh Tahan sampai 2 Hari

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apem Berkah Mbak Hany khas Jatinom Klaten. Jika liburan ke Klaten, terutama di kawasan Jatinom, akan banyak menemukan penjaja kue apem.

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika liburan ke Klaten, terutama di kawasan Jatinom, akan banyak menemukan penjaja kue apem.

Bukan apem biasa, tentu berbeda dari apem dari daerah lainnya.

KULINER KHAS KLATEN - Apem, jajanan tradisional khas Jatinom Klaten, produksi Apem Bunda Shanty berlokasi di Jalan Jatinom - Boyolali No.2, Gabugan, Pandeyan, Kec. Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Dok. Apem Bunda Shanty)

Ciri khas apem khas Jatinom terletak pada teksturnya yang lembut dan agak kenyal.

Ini karena apem tersebut dibuat dari tepung beras, gula, dan air tape singkong (kadang dicampur santan).

Baca juga: Harga Tiket Masuk Umbul Pelem Waterpark Terbaru April 2025, Wisata Hits di Klaten dengan Air Alami

Selain itu, ciri khas lainnya terlihat pada warnanya yang cokelat.

Bentuknya biasanya pipih seperti mangkuk kecil, dengan rasa manis dan sedikit asam karena proses fermentasi.

LIHAT JUGA:

Tradisi Yaa Qowiyyu

Apem khas Jatinom sangat erat kaitannya dengan tradisi Yaa Qowiyyu, yang merupakan acara sebaran apem yang telah berlangsung sejak abad ke-16.

Tradisi ini pertama kali diprakarsai oleh ulama besar Kiai Ageng Gribig, yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jatinom.

Yaa Qowiyyu, yang sering disebut juga dengan Saparan, dilaksanakan setiap bulan Safar, dan menjadi momen penting bagi masyarakat Jatinom untuk berkumpul dan berbagi apem sebagai simbol persatuan dan berkah.

Warga dari berbagai daerah di Jatinom biasanya akan datang untuk ikut berebut apem.

Apem Berkah Mbak Hany khas Jatinom Klaten. (TribunSolo.com Zharfan Muhana)

Tradisi ini menjadi bagian dari budaya yang dilestarikan hingga sekarang, meskipun kini kue apem dapat ditemukan setiap hari.

Apem Jatinom pun kini mulai jenisnya bervariasi, ada toping cokelat, hingga nangka.

Lalu, di mana menemukan apem khas Jatinom?

Apem khas Jatinom dapat dengan mudah ditemukan di Jalan Raya Klaten-Jatinom atau Jalan Raya Jatinom-Boyolali.

Baca juga: RG Ecoprint Klaten: Cendera Mata Ramah Lingkungan dengan Sentuhan Motif Daun

Di sepanjang jalan, terdapat banyak penjaja apem, dari pagi sampai sore.

Mereka biasanya membuka lapak dengan payung lipat, kursi, kompor, dan loyang.

Pembeli pun dapat melihat proses pembuatan apem secara langsung.

Pembuat apem di Jatinom juga menerima permintaan khusus untuk menambah isian apem sesuai selera pelanggan.

Harga satu apem Rp 1.500, sedangkan per 10 apem yang dikemas dalam mika, dijual seharga Rp 15.000.

Apem Jatinom berbahan dasar seperti apem pada umumnya, yakni tepung beras, tepung terigu, telur, santan, dan susu.

Kue apem Jatinom memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan apem pada umumnya, berkat tambahan tepung terigu yang menjadikannya lebih kenyal dan lezat.

Ribuan warga memadati sebidang tanah lapang di samping kompleks makam Ki Ageng Wonolelo, di Dukuh Pondok, Widodomartani, Ngemplak, Jumat (28/11/2014) sore, dalam tradisi Yaa Qowiyyu. (Tribun Jogja/Angga Purnama)

Mudah Ditemukan

Penjual kue apem dapat ditemui di sepanjang jalan alternatif Klaten-Boyolali, tepatnya setelah pertigaan koplak andong, Desa Tangkilan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Salah satu penjual, Sri Ngatini (53) menjual apem sudah lama, namun biasanya ia berjualan musiman.

"Dulu jualan apem saat bulan safar atau pas ada acara saparan di Jatinom, tapi sekarang buka setiap hari disini," ujar Sri kepada TribunSolo.com, Jumat (16/5/2023).

Selain Sri, ada 8 penjual lain yang juga berjualan apem.

Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Merbabu 2 Hari 1 Malam Start dari Klaten, Bujetnya Cukup Terjangkau

Sri sendiri mengolah apem yang awalnya hanya varian original, sekarang dia buat yang kekinian dengan menambah macam varian rasa.

"Sekarang jual 3 varian, original, coklat, dan nangka. Kadang ada juga yang request isian apem," ungkapnya.

Apem Jatinom sendiri dikenal memiliki tekstur yang beda dengan apem kebanyakan yang dijumpai.

"Kalo di sini apemnya empuk, karena ada tepung terigu. Kalau yang biasanya hanya tepung beras," jelasnya.

Setiap harinya, ia membawa adonan apem sebanyak 5-8 kilogram (kg) untuk diolah.

"Kalo hari biasa bawa 5 kg, kalo Sabtu-Minggu ramai jadi bawa 7-8 kg," paparnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mengenal Jajanan Tradisional Khas Klaten, Apem Jatinom yang Erat dengan Tradisi Yaa Qowiyyu dan Kue Apem Berkah Mbak Hany Khas Jatinom, Empuk, Harga Rp 1.500 per Biji.