Tanpa ragu, Ki Gathok melompat ke dalam genangan air itu untuk mendinginkan tubuhnya.
Sementara itu, Nyi Lanjar, yang merasa khawatir karena suaminya belum kembali, mulai mencari-cari Ki Gathok.
Tak lama kemudian, ia menemukan sisa telur yang sudah dimakan oleh Ki Gathok.
Penasaran, Nyi Lanjar pun mencoba memakan sisa telur tersebut.
Namun, seperti yang terjadi pada suaminya, tubuhnya juga merasa panas setelah mengonsumsinya.
Sejak saat itu, pasangan suami istri tersebut hilang secara misterius dan tidak pernah ditemukan lagi.
Baca juga: 12 Tempat Wisata Hits di Solo Raya: dari Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, hingga Klaten
Untuk mengenang mereka, dibangunlah petilasan yang kini menjadi tempat yang banyak dikunjungi wisatawan.
Dua petilasan ini terletak di sebelah timur objek wisata Batu Seribu, yang konon merupakan makam dari Ki Gathok dan Nyi Lanjar.
Legenda ini semakin terkenal di kalangan masyarakat, dan hingga kini masih dipercaya oleh banyak orang.
Banyak pasangan muda yang berkunjung ke objek wisata ini, terutama untuk berendam di umbul atau kolam yang ada di sekitar petilasan.
Masyarakat percaya bahwa jika pasangan suami istri berkunjung dan berendam di sana, mereka akan mendapatkan berkah kelanggengan dalam berumah tangga.
Selain kisah legenda Ki Gathok dan Nyi Lanjar, nama Batu Seribu sendiri diambil dari banyaknya batuan kars yang tersebar di kawasan pegunungan sekitar objek wisata ini.
Keberadaan batu-batu kars yang unik ini semakin menambah keindahan alam dan pesona Wisata Alam Batu Seribu.
Harga tiket masuk Wisata Alam Batu Seribu
Jika ingin menikmati kesegaran air dengan berenang di Wisata Alam Batu Seribu, dilaporkan Kompas.com, ada dua tiket masuk yang harus dibayar pengunjung.
Baca tanpa iklan