"Awalnya saya pakai katun karena nyaman dipakai seharian, tapi sekarang ada sifon juga, meskipun katun masih yang paling laris," kata Ambar.
Selain bahan, motif juga menjadi perhatian utama pelanggan.
Menurut Ambar, motif sering kali menjadi faktor pertama yang menarik minat pembeli, sebelum mereka mempertimbangkan bahan kebaya.
Kebaya Kutu Baru: Produk Terlaris dari Batik Saraswati
Dari berbagai desain kebaya yang diproduksi Batik Saraswati, kebaya kutu baru atau yang sering disebut kebaya Simbok menjadi yang paling populer.
Desain ini menawarkan kesan modern, fleksibel, dan tetap elegan.
"Kebaya kutu baru ini lebih populer karena lebih fleksibel dan bisa dipakai dengan berbagai gaya. Kalau kebaya tradisional, kadang kesannya lebih kaku," ujar Ambar.
Selain kebaya kutu baru, Batik Saraswati juga mengembangkan model kebaya lainnya seperti kebaya janggan dan kebaya gadis kretek.
Namun, kebaya kutu baru tetap menjadi favorit banyak pelanggan karena kemudahannya untuk dikenakan dalam berbagai acara.
Bagaimana Proses Produksi Kebaya di Batik Saraswati?
Proses produksi kebaya Batik Saraswati melibatkan kerja sama antara Ambar dan para penjahit.
Meskipun kini desainnya lebih konsisten, Ambar tetap terlibat langsung dalam pemilihan kain dan koordinasi dengan tim produksi.
"Dulu saya masih mendesain semuanya, sekarang modelnya sudah tetap, jadi lebih fokus ke pemilihan kain dan koordinasi dengan penjahit," jelas Ambar.
Selain kebaya, Batik Saraswati juga berencana untuk memperluas lini produknya dengan menghadirkan blouse kasual bermotif garis-garis yang cocok untuk bekerja atau acara informal.
"Saya mau bikin blouse casual dengan motif garis, biasanya garis vertikal yang cocok untuk dipakai di kantor. Tapi saya baru bikin sampel dan akan lihat reaksi pasar," kata Ambar.
Baca tanpa iklan