Museum Timah Indonesia adalah satu destinasi wisata edukasi yang terletak di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Museum ini dikenal sebagai museum timah pertama dan satu-satunya di Asia, yang didirikan pada tahun 1958.
Tujuan utama dari museum ini adalah untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkan peran penting timah dalam perkembangan wilayah ini kepada masyarakat luas.
Lokasi Museum Timah Indonesia berada di bekas bangunan kantor NV Billiton Maatschappij, yang dulunya menjadi tempat tinggal Kepala Penambangan Timah Belitung pada masa kolonial Belanda.
Seiring dengan perkembangan, Pemerintah Daerah telah melakukan beberapa pembaruan untuk menarik minat pengunjung.
Di antaranya adalah dengan menambah koleksi museum, termasuk benda-benda sejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Pulau Belitung.
Selain itu, di area belakang museum, Pemerintah Daerah juga membangun kebun binatang mini yang menampilkan satwa-satwa khas Pulau Belitung, seperti unggas, buaya, dan ular piton.
Koleksi utama Museum Timah Indonesia adalah benda-benda yang berkaitan dengan pertambangan timah, seperti peralatan tambang, kapal keruk, replika tambang, serta berbagai koleksi batu mineral dan biji logam seperti timah, kalsit, nikel, kwarsa, hematit, dan lainnya.
Pengunjung juga dapat melihat Batu Satam, batu unik yang sangat terkenal di Belitung.
Selain koleksi timah, museum ini juga memiliki koleksi keramik tua asal Tiongkok dan Thailand, seperti mangkok dan kendi, yang menambah nilai sejarah dan budaya museum ini.
Museum Timah Indonesia berlokasi di Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang, tepat di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpandan.
Museum ini buka setiap hari kecuali Sabtu, mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
5. Pulau Lengkuas
Pulau Lengkuas adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Provinsi Bangka Belitung, tepatnya di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Dengan luas hanya 1 hektare, pulau ini menyimpan pesona yang luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata utama di Belitung.
Pulau ini terkenal dengan mercusuar bersejarah yang berdiri kokoh sejak tahun 1882, serta pemandangan alam eksotis yang memukau.
Satu daya tarik utama di Pulau Lengkuas adalah mercusuar setinggi 52 meter, yang dibangun oleh ZM Willem III pada masa penjajahan Belanda.
Pengunjung dapat menaiki mercusuar ini dengan membayar biaya tiket sekitar Rp 5.000, dan menikmati pemandangan laut yang menakjubkan dari puncaknya.
Pulau Lengkuas dikelilingi oleh laut yang bening dengan kedalaman sekitar 2-3 meter, memungkinkan pengunjung untuk dengan mudah melihat karang dan ikan hias yang berenang di sekitar perairan.
Kamu juga dapat melakukan snorkeling atau belajar scuba diving untuk menikmati keindahan bawah lautnya yang luar biasa.
Meski hanya memiliki luas 1 hektare, Pulau Lengkuas memiliki keindahan alam yang sangat eksotis.
Island hopping juga menjadi aktivitas favorit di pulau ini, di mana kamu bisa menyewa kapal nelayan untuk mengunjungi pulau-pulau kecil sekitar Pulau Lengkuas.
Harga sewa kapal berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000.
Selain itu, pengunjung dapat dengan mudah mengelilingi pulau ini hanya dengan berjalan kaki, namun perlu diingat bahwa persediaan air di pulau sangat terbatas, jadi pastikan untuk membawa bekal yang cukup.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Lengkuas adalah antara Maret hingga November, karena pada periode ini ombak cenderung lebih tenang, membuat perjalanan lebih nyaman dan menyenangkan.
Kamu bisa menikmati perjalanan dengan perahu atau berkeliling pulau sambil menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.
Untuk mencapai Pulau Lengkuas, kamu dapat menyewa kapal dari Pantai Tanjung Kelayang, yang memakan waktu sekitar 20 menit.
Pulau Lengkuas beroperasi selama 24 jam, sehingga kamu bisa menikmati keindahan pulau ini kapan saja.
Dengan tiket masuk gratis ke pulau ini, Pulau Lengkuas menawarkan pengalaman wisata yang menyenangkan, dengan keindahan alam dan sejarah yang patut untuk dijelajahi.
TribunTravel/Ambar/ Sri Rahayu