Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Jembatan Gentala Arasy, Akses Penyeberangan yang Jadi Ikon Wisata Kota Jambi

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat melintasi Jembatan Pedestrian yang menghubungkan Menara Gentala Arasy di atas Sungai Batanghari, Jambi, Selasa (6/6/2017). Jembatan Gentala Arasy merupakan Jembatan Pedestrian yang menghubungkan Kota Seberang Jambi dengan Menara Gentala Arasy yang kini menjadi ikon baru Kota Jambi.

Kalau dilihat, dalam menara ini terdapat sebuah museum menyimpan lebih dari 100 koleksi peninggalan sejarah Jambi. 

Mulai dari artefak budaya hingga narasi tentang masuk dan berkembangnya agama Islam di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Salah satu daya tarik utama museum adalah Alquran Mushaf Melayu Jambi. 

Dengan ukuran monumental 125 x 180 cm, mushaf ini dihiasi iluminasi khas Jambi, merepresentasikan keindahan seni lokal.

Mushaf ini diresmikan pada 3 September 2014 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan kini ditempatkan di atas meja ukiran khas Jambi, terlindungi kaca bening, tepat di pintu masuk museum.

Baca juga: Ekowisata Rivers Tubing and Camp Kini Hadir di Kerinci Jambi, Seru-seruan Susuri Sungai dengan Ban

Selain itu, di lantai dasar menara, terdapat mini bioskop yang memutar film dokumenter sejarah Jambi.

Kemudian di halaman menara, relief dua dimensi mengisahkan perjalanan penyebaran Islam di provinsi ini, mempertegas fungsi Gentala Arasy sebagai pusat edukasi sejarah dan religi.

Gentala Arasy tak berdiri sendiri.

Menara ini terhubung dengan Jembatan Gentala Arasy, sebuah jembatan pedestrian pertama di Jambi yang melintasi Sungai Batanghari.

Menara Gentala Arasy Kota Jambi. (Tribunjambi.com/Rara Khushshoh Azzahro)

Jembatan sepanjang 503 meter ini memiliki bentuk unik menyerupai huruf "S", menjadikannya berbeda dari jembatan pada umumnya.

Titian Arasy, nama lain dari jembatan ini, menghubungkan kawasan Tepian Tanggo Rajo di pusat kota dengan Seberang Kota Jambi (Sekoja).

Jembatan ini bukan sekadar penghubung dua wilayah. Ia adalah jalur ekonomi, budaya, dan wisata. Sekoja, dengan kekayaan adat istiadat, pondok pesantren, serta kuliner khas, kini semakin mudah diakses, memberikan peluang kebangkitan ekonomi lokal.

Menguatkan identitas, Gentala Arasy adalah wujud gagasan monumental Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, terinspirasi dari menara jam di Makkah. 

Nama Gentala Arasy sendiri merupakan akronim dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti, mantan gubernur Jambi yang lahir di Seberang Kota Jambi.

Baca juga: Itinerary Jambi 3 Hari 2 Malam dari Jakarta, Bujet Rp 2 Jutaan, Tiket Pesawat PP dan Sewa Motor

Menara ini adalah penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah, sekaligus simbol modernisasi yang tak melupakan akar tradisi.

Halaman
123