Sebab, menurut pandangan mereka tempat itu strategis.
Selain berdekatan sungai, tanahnya cukup luas dan udara yang sejuk dan indah.
"Wisata ini dulunya hanya tempat mandi teman-teman kantor, kemudian menurut mereka di sini cocok dijadikan wisata," terangnya kepada TribunGorontalo.com, Minggu (4/8/2024).
Baca juga: Nonton Hiu Paus di Botubarani Gorontalo Jadi Favorit Wisatawan, Segini Tarifnya
Arti nama Pasambaya itu sendiri berawal dari penuturan warga sekitar, yakni pertemuan dua anak sungai berbeda.
"Letak geografis Pasambaya ini kan dua arus sungai yang saling bertemu. Ada sungai Dulamayo dan sungai Saiki, atau balai sungai menyebutnya DAS Longalo,” jelasnya.
Mustafa menegaskan, pihaknya memperketat keamanan pengunjung, yakni tidak diperbolehkan membawa minum keras (miras) ke lokasi camping.
"Jika ditemukan miras kita sita, jika keberatan maka kita tidak membiarkan dia masuk ke dalam wisata," tegasnya.
Vegi Regista Kamaru, pengunjung berasal dari Suwawa, Bone Bolango, memuji keindahan Pasambaya yang terbilang sejuk.
Ia memuji fasilitas ditawarkan cukup lengkap.
Sebagai perempuan, ia mengaku sangat membutuhkan kamar mandi.
"Paling bagus ada ketersediaan WiFi karena kan di sini minim jaringan," jelas Vegi.
"Kurangnya cuma satu. Tidak ada gantungan baju di kamar mandi," pungkasnya.
Fasilitas yang disediakan pemilik wisata, terdiri dari tempat parkir
Tempat parkir terdiri dua bagian yang cukup luas (gratis), CCTV, toilet, musala, WiFi berbayar, villa, dan sewa alat camping.
Adapun tarifnya untuk tenda 2 person Rp 35.000, 4 orang Rp 55.000, dan 6 person Rp 75.000.
Baca tanpa iklan