Diantaranya dengan akan membuat talud dan drainase pada akses menuju wisata tersebut, pasalnya akses masuk ke wisata tersebut sangat tidak mendukung.
"Untuk tahun ini kita rencanakan membuat talut dan drainase pada akses jalan menuju ke Kokok Gumbang dengan anggaran sekitar Rp50 juta," katanya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Yami Ulandari menyesalkan tidak adanya langkah yang besar untuk menata lokasi Kokok Gumbang.
Mengingat Kokok Gumbang menjadi salah satu paket wisata yang menarik di Lombok Timur.
Menurutnya, potensi sumber daya alam yang ada saat ini sangat bagus untuk dikembangkan.
Baca juga: Pucok Krueng, Wisata Pemandian Air Alami di Desa Alue Seulaseh, Jeumpa, Aceh Barat Daya, Aceh
Baca juga: Monumen Mac Arthur di Sentani, Jayapura, Papua, Jadi Saksi Bisu Perang Dunia II
"Airnya jernih dan melimpah, ditambah lagi dengan sumber daya alam seperti hutan kecil, sawah terasering dan satwa yang masih ada di lokasi ini. Tapi sayang dari zaman dahulu sampai saat ini belum ada perubahan," kesalnya.
Ulan sapaan akrabnya berharap pemerintah segera menata Kokok Gumbang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik.
Sehingga dapat mendatangkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan terciptanya multiplier effect kepada masyarakat untuk memajukan sektor ekonomi.
Sebagai informasi, Wisata alam Kokok Gumbang berlokasi di Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
(TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Eksotisme Wisata Alam Kokok Gumbang yang Eksis Sejak Tahun 90-an, Masih Butuh Perhatian