Di atasnya pengunjung bisa duduk santai atau berselfie.
Bentuk batu yang sekilas kacau tapi indah itu memadu dengan keindahan pantai.
Saat TribunManado datang, lokasi itu tengah dibangun.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Penangkaran Buaya Asam Kumbang di Medan, Sumatera Utara, Fasilitasnya Lengkap
Tanggul yang mirip tempat duduk sementara dipasang.
Beberapa sudah jadi.
Rasanya jiwa sudah ada di batu dan hati berenang di lautan.
Sementara di kawasan tengah, terdapat banyak kafe yang menyajikan makanan khas Sulawesi Utara.
Ada tinutian, mi ceplok, ayam goreng, pisang goreng, ikan bakar dan aneka jus.
Kursi dan meja tergelar di pasir putih.
Setelah kenyang kulineran, pengunjung beranjak ke arah timur, melewati taman, tempat ramah anak, tempat olahraga dan tiba di sebuah lokasi berpasir putih.
Banyak warga mandi di sana.
Baca juga: Plesiran ke Pemandian Eria di Singkawang, Kalimantan Barat, Tiket Masuknya Gratis
Ada pula yang hanya duduk dan tergoda dengan empuknya pasir hingga mereka kerap tergoda untuk menulis di atasnya, kebanyakan ungkapan cinta pada seseorang.
Di pantai sampingnya, tampak perahu nelayan tengah menurunkan jala.
Malam tiba - kehebohan pindah ke timur.
Di sana ada beberapa rumah kopi.