Seluruh elemen ini membuat Monumen Kilometer Nol Indonesia bukan hanya sekadar tugu, melainkan juga simbol identitas nasional yang sangat kuat.
Baca juga: Mengunjungi Pulau Rubiah di Iboih, Sukamakmur, Sabang, Aceh, Tawarkan Alam Bawah Laut yang Memukau
Monumen Kilometer Nol Indonesia bukan hanya sekadar tempat bersejarah, tetapi juga salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Mayoritas wisatawan yang datang berasal dari Aceh dan Sumatera, namun beberapa turis mancanegara juga tertarik mengunjungi monumen ini.
Selain untuk berswafoto, mereka tertarik pada nilai sejarah dan filosofi yang terkandung dalam Monumen Nol Kilometer Indonesia.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana lebih lama, area di sekitar Monumen Nol Kilometer Indonesia juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti area parkir yang luas, kios - kios makanan dan minuman, serta toko souvenir.
Di sini, pengunjung bisa mencicipi Rujak khas Aceh, membeli oleh-oleh berupa kaos, gantungan kunci, hingga aksesoris yang bertemakan Sabang dan Tugu Nol Kilometer.
Monumen ini juga buka setiap hari, dan pengunjung bisa mengunjungi kapan saja sepanjang hari.
Baca juga: Mendaki Gunung Berapi Jaboi, Gunung Api Aktif yang Menakjubkan di Desa Jaboi, Sukajaya, Sabang, Aceh
Waktu yang paling tepat untuk datang adalah saat pagi hari untuk melihat matahari terbit, atau sore hari untuk menikmati matahari tenggelam dengan latar belakang laut yang mempesona.
Dengan keindahan alam, sejarah, dan fasilitas yang lengkap, Monumen Kilometer Nol Indonesia menjadi destinasi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang berlibur ke Pulau Weh.
Menjadi simbol awal dari Nusantara, tempat ini memberikan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna.
(Serambinews.com/Aulia Prasetya)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Monumen Nol Kilometer Indonesia: Titik Awal Nusantara dan Ikon Sabang yang Wajib Dikunjungi.