Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Serunya Berkemah di Symphony Rinjani, Sembalun Lawang, Lombok Timur, NTB

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Symphony Rinjani. Gugusan bukit dan hamparan persawahan serta udara segar membuat pengunjungnya merasa nyaman saat berada di Symphony Rinjani.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sembalun memang terkenal dengan lanskap alamnya yang memukau.

Gugusan bukit dan hamparan persawahan serta udara segar membuat pengunjungnya merasa nyaman.

Camping ground Symphony Rinjani. Gugusan bukit dan hamparan persawahan serta udara segar membuat pengunjungnya merasa nyaman saat berada di Symphony Rinjani. (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Salah satu destinasi kekininan di Sembalun yakni camping ground Symphony Rinjani.

Lokasinya terletak di bawah Bukit Anak Dara, tepatnya di Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Harga Tiket Taman Nasional Gunung Rinjani November 2024, Wisata Alam di Sembalun, Lombok Timur, NTB

Pemilik Symphony Rinjani, Roy Gunawan mengatakan konsep camping ground yang dibuatnya sealami mungkin. 

Tanpa aliran listrik, sehingga tamu hanya mengandalkan cahaya bulan dan api unggun.

LIHAT JUGA:

Bahkan di waktu-waktu tertentu pengunjung bisa menikmati keindahan bulan purnama dan gugusan bintang.

Ada pula kesempatan untuk melihat dengan jelas Milky Way.

Baca juga: Serunya Menjajal Sensasi Petik Strawberry di Sembalun, Lombok Timur, NTB

Mantan pemandu wisata ini mengungkapkan alasan membuat konsep wisata yang penuh ketenangan.

Camping ground di Sembalun yang penuh pengunjung karena menjadi favorit wisatawan.

Dari situlah muncul ide untuk membuat camping ground yang menawarkan ketenangan.

Symphony Rinjani. Gugusan bukit dan hamparan persawahan serta udara segar membuat pengunjungnya merasa nyaman saat berada di Symphony Rinjani. (Instagram/symphonyrinjani)

Roy membatasi jumlah pengunjung setiap harinya hanya 10 orang bagi pengunjung lokal dan 5 orang bagi wisatawan mancanegara.

"Tempat ini memang ditujukan bagi mereka yang mencari ketenangan," kata Roy, Minggu (3/11/2024).

Roy mengatakan konsep yang tanpa aliran listrik seperti camping ground yang lainnya agar para pengunjung bisa merasakan kembali seperti ke masa lalu. 

Halaman
123