Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Bali Mesari Farm, Agrowisata yang Tawarkan Sensasi Petik Anggur di Denpasar Timur, Denpasar, Bali

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anggur hijau yang masih di pohon. Bali Mesari Farm adalah destinasi agrowisata yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung. 

Hal ini memberikan kesempatan bagi para pecinta anggur dan agrowisata untuk menikmati pengalaman lebih awal sebelum kebun ini resmi dibuka secara penuh.

Menurut Samsul, seorang pria berusia 55 tahun yang telah merawat kebun anggur ini sejak awal, Bali Mesari Farm dimulai pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19. 

“Wisata kebun anggur Bali Mesari Farm ini dimulai awalnya pada tahun 2020 pas COVID oleh Pak Made Suyasa selaku pemilik lahan, dan waktu itu dibimbing juga oleh Pak Asep yang mendatangkan bibit anggurnya, dibantu saya juga selaku yang merawat kebunnya dari 0 hingga sekarang,” ungkap Samsul.

Baca juga: Pilihan Hotel Bintang 3 di Klungkung Bali yang Tawarkan Fasilitas Lengkap, Cek Tarif Inapnya

Kebun ini dibangun dengan konsep wisata keluarga, di mana para pengunjung bisa merasakan kebebasan memetik buah anggur langsung dari pohon. 

Pengalaman ini, menurut Samsul, menciptakan kesan yang mendalam bagi para pengunjung. 

“Biasanya tiap Sabtu dan Minggu yang ramai, jadi satu keluarga itu datang ramai-ramai ke sini duduk-duduk, nanya-nanya tentang anggur, trus sekalian juga metik sendiri. Yang awalnya ibunya mungkin cuma mau metik 1 kg, trus suami dan anaknya juga pengen ikutan metik, jadi bisa sampai 6 kg jadinya,” tambahnya.

Harga anggur di Bali Mesari Farm bervariasi, mulai dari Rp 80.000 per kilogram, tergantung pada jenis anggur yang dipilih. 

Beberapa jenis anggur premium, khususnya yang diimpor dan tanpa biji, bisa dibanderol dengan harga ratusan ribu rupiah per kilogram.

Ilustrasi anggur hijau yang masih di pohon. (Unsplash/Eric Prouzet)

Namun, merawat kebun anggur bukan tanpa tantangan. 

Samsul menyebutkan bahwa tantangan terbesar adalah saat musim hujan. 

“Kalau buah anggur yang sudah matang terkena air hujan, buahnya bisa pecah dan membusuk,” jelasnya. 

Untuk mengatasi hal ini, Samsul telah membangun atap transparan di sebagian besar area kebun, sehingga air hujan tidak langsung membanjiri buah-buah anggur yang sedang matang.

Selain hujan, serangan burung liar juga menjadi masalah utama. 

Baca juga: 5 Hotel Bintang 4 di Nusa Dua Bali Mulai Rp 200 Ribuan, Ada Kolam Renang & Antar Jemput Bandara

Rasa manis dari anggur menarik perhatian kawanan burung yang sering mematuk buah-buah anggur. 

Untuk mengatasi hal ini, Samsul memasang orang-orangan sawah di beberapa titik kebun untuk mengelabui burung agar menjauh dari tanaman anggur.

Halaman
123