TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Serang di Banten ternyata memiliki air terjun yang sungguh menawan.
Namanya yakni Curug Cross.
Destinasi wisata ini terkenal akan keindahannya yang tak tertandingi.
Bagaimana tidak, Curug Cross menyuguhkan air terjun dengan kubangan air yang berwarna biru.
Baca juga: Pesona Pantai Glory Melur di Galang, Batam, Kepulauan Riau, Mirip Pantai-pantai di Bali
Tampilan tersebut sungguh memesona dan tentunya siap memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung.
Lokasi Curug Cross berada di Kampung Sabrang, Cibojong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.
Bagi wisatawan yang datang dari Jakarta, perlu waktu kurang lebih selama 2 jam untuk bisa sampai ke Curug Cross.
Wisatawan dari Jakarta bisa menggunakan akses jalan tol dan keluar di Gerbang Tol Serang Timur.
Dari Gerbang Tol Serang Timur ke arah Palima dan mengikuti Jalan Raya Palka arah ke Carita.
Baca juga: Ada Mini Golf hingga Wahana Berkuda, CGE Avenue Jadi Wisata Favorit di Tapos, Depok, Jawa Barat
Apabila naik mobil, perjalanan dari Jakarta ke Gerbang Tol Serang Timur hanya menempuh 1 jam perjalanan.
Lalu perjalanan dari Tol Serang Timur ke Padarincang menempuh 32 kilometer (km) atau 1 jam perjalanan.
Kemudian saat sampai di Padarincang, apabila menemukan papan nama Lokasi Wisata Bukit Waruwangi pengunjung bisa berbelok ke arah kiri.
Arah ke Curug Cross sama dengan ke Bukit Waruwangi, lokasinya 500 meter setelah Bukit Waruwangi.
Setelah melihat Gerbang Bukit Waruwangi, wisatawan terus lurus hingga kurang lebih 500 meter.
Jalan yang dilalui sudah dibeton dengan kondisi naik turun. Disarankan kendaraan harus prima saat ke lokasi wisata tersebut.
Baca juga: Pesona Pulau Bembe di Desa Tanamalala, Passimasunggu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Setelah menemukan spanduk bertuliskan Curug Cross, wisatawan berbelok ke kiri ke sebuah jalan setapak yang juga sudah dibeton.
Hanya kendaraan motor yang bisa naik hingga lokasi parkiran. Sementara kendaraan mobil bisa diparkir di rumah-rumah warga.
Parkir motor ditarif Rp10 ribu perhari. Sementara tiket masuk dikenai Rp7.500 perorang.
Biaya tersebut digunakan untuk mengembangkan lokasi wisata tersebut.
Maklum saja, Curug Cross dikelola secara mandiri oleh warga sekitar tanpa melibatkan peran pemerintah.
Lokasi dari parkiran motor ke Curug Cross sebenarnya hanya 15 menit berjalan kaki.
Namun hal itu tidak berlaku apabila lokasi wisata habis terkena hujan.
Baca juga: Kinantan Bird Park Bukittinggi, Tempat Wisata Hits di Sumatera Barat, Cek Harga Tiket Masuknya
Kondisi tanah merah yang basah membuat sulit perjalanan. Terhitung empat kali reporter Warta Kota terpeleset saat hendak ke Curug Cross.
Medan yang naik turun serta dilapisi tanah merah membuat perjalanan sulit. Disarankan memakai sepatu atau sandal gunung saat berkunjung ke Curug Cross.
Warga yang mengelola Curug Cross kerap menebar gabah padi di sekitar lintasan menuju curug agar memudahkan pengunjung dalam perjalanan.
Salah satu warga yang mengelola Curug Deni (32) mengatakan bahwa Curug Cross baru dibuka untuk umum pada awal tahun 2022 lalu.
Awalnya, warga membuka Curug Mangroad yang berada di bawah Curug Cross pada awal tahun 2021 lalu.
Namun, pada awal tahun 2022, pemilik lahan menuju Curug Mangroad keberatan lahannya menjadi lintasan ke air terjun dua tingkat tersebut.
"Akhirnya ada pemotor-pemotor Cross yang memberikan lahan lintasan jalan motor Cross ini kepada kami untuk menuju ke curug lainnya," ujar Deni ditemui Selasa (3/5/2022).
Maka kata Deni, karena lahan lintasan menuju air terjun itu diberikan oleh para pemotor Cross, para warga pun menamakan lintasan tersebut sebagai Curug Cross.
Sebenarnya, warga ingin mencor lintasan menuju air terjun dengan kubangan air berwarna biru itu.
Namun, karena kurangnya dana, mereka kesulitan mengelola tempat wisata tersebut menjadi lebih baik.
Padahal, lokasi tersebut bisa menjadi mata pencarian warga di tengah maraknya wisata alam yang digemari wisatawan lokal.
"Kalau niat dicor sih ada. Tapi karena kita hanya andalkan modal dari tiket pengunjung jadi enggak tahu kapan bisa kekumpulnya kapan," tutur Deni.
Deni dan warga sekitar berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki lintasan menuju curug tersebut.
Diharapkan dengan perbaikan lintasan, Curug Cross semakin dikenal wisatawan lokal.
Sebenarnya kata Deni, di sepanjang Desa Cibojong terbentang banyak air terjun. Total ada lima air terjun bertumpuk di desa tersebut.
Dua air terjun masuk ke Curug Cross dan dua air terjun lainnya masuk ke Curug Mangroad. Sementara satu air terjun lain belum bisa diakses wisatawan karena belum terdapat jalur lintasan.
"Tapi yang aksesnya dibuka baru Curug Cross ini. Sebenarnya warga sudah lama tahu ada banyak curug tapi kami baru sadar ini bisa punya potensi ekonomi wisata," kata Deni.
Baca juga: Serunya Piknik dan Camping Bareng Alpaka di Tangkal Pinus Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat
Di Curug Cross fasilitas sudah lengkap. Warga sediakan tempat bilas, warung, musala, tempat duduk, dan juga tempat sampah.
Deni berharap pemerintah Kabupaten Serang serius mengelola pariwisata di kawasan Padarincang.
Sebab, kawasan itu memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi kecil apabila pariwisata dikelola dengan baik.
(Wartakotalive.com/Desy Selviany/Des)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Hanya 2 Jam dari Jakarta, Yuk Rasakan Indahnya Wisata Curug Cross dengan Air Berwarna Biru di Serang