Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Menyusuri Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur, Bisa Gowes Sambil Berwisata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bersepeda mengelilingi Taman Nasional Alas Purwo (TNAP).

Setelah puas di Savana Sadengan, goweser bisa menuju gugusan pantai yang berada di TNAP. Bisa memulai penelusuran pantai dari Pantai Trianggulasi, kemudian ke Pancur, dan berakhir di Plengkung atau G-Land.

Goweser bisa menuju kawasan yang terjauh dulu yakni G-Land, pantai yang dikenal berombak tinggi, salah satu spot surfing terkenal dunia. Dari Pancur, gweser harus menempuh jarak sekitar 7,8 Km. Meski bukan aspal, namun jalur menuju G-Land terbilang bagus untuk goweser.

Bagi wisatawan non goweser, harus merogoh kocek Rp 250.000 dari Pancur ke Plengkung dengan mengendarai Mobil Jeep. Sebab, wisatawan memang dilarang memakai kendaraan sendiri menuju Plengkung.

Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. (Flickr/ rochmad setyadi)

Rasa lelah akibat gowes dari area gerbang TNAP yang berjarak sekitar 16 Km akan terbasuh oleh keindahan Pantai Plengkung. Pasir putih, dan birunya laut menjadi teman bersantai menikmati pemandangan dan semilir angin.

Setelah cukup beristirahat di G-Land, saatnya kembali ke Pancur. Jika bosan dengan pantai, di Pancur wisatawan bisa menikmati sumber mata air Pancur. Sebuah sumber mata air tawar yang segar dan jernih, mengalir menjadi sungai kecil, yang berakhir ke pantai. Wisatawan dibolehkan mandi di aliran sungainya nan jernih. Pepohonan besar memayungi aliran sungai itu.

Bagi wisatawan yang membawa makanan, sebaiknya ekstra hati-hati di tempat ini. Sebab, monyet berkeliaran dan tidak segan merebut makanan pengunjung.

Dari Pancur, wisatawan bisa menengok Pantai Trianggulasi, sebelum kembali ke kawasan Rawa Bendo/gerbang masuk TNAP.

Baca juga: Cara Menuju Pulau Dolphin, Tempat Wisata Menakjubkan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta

Menyusuri Hutan Menuju Dermaga Bedul

Blok Bedul merupakan tujuan selanjutnya.  Bedul merupakan kawasan di sisi paling barat TNAP, sebuah kawasan mangrove yang mengapit muara Segara Anakan Bedul.

Dari Rawa Bendo ke Bedul, goweser menembus hutan dari sisi tengah TNAP ke kawasan barat berjarak 12 Km. Jika kawasan gerbang masuk TNAP berada di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, maka kawasan Ekowisata Mangrove Bedul berada di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Pastinya masih dalam satu kawasan TNAP.

Trek Rawa Bendo – Bedul merupakan trek yang belum banyak diketahui oleh goweser, maupun wisatawan. Sebab jalurnya memang menembus tengah hutan TNAP.

Namun jangan membayangkan  jalurnya tanah berlumpur, atau makadam dengan bebatuan bergeronjal. Meski jalannya tanah, namun padat, juga lebar. Bahkan kendaraan jenis Mobil Pikap bisa melewati jalur tersebut.

Jika khawatir karena belum pernah lewat jalur tersebut, wisatawan bisa memakai jasa pemandu. Kelompok Wisata Mangrove Bedul TNAP menyediakan jasa pemandu rute tersebut.

“Jalurnya enak untuk bersepeda. Nanti goweser atau wisatawan bisa mampir ke Ngagelan, kawasan penangkaran anak penyu,” ujar Winarto, Ketua Kelompok Wisata Mangrove Bedul TNAP.

Berjarak 5 Km dari Rawa Bendo, goweser bisa mampir ke Pantai Ngagelan, yang menjadi area penangkaran tukik atau anak penyu. Tukik ditempat di sejumlah kolam keramik. Bagi yang belum puas bermain di pantai, wisatawan bisa melangkah ke Pantai Ngagelan dari area penangkaran anak penyu.

Halaman
123