Biasanya, pemilik perahu mesin mematok tarif hanya untuk menutupi biaya beli Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kami berharap Dinas Perhubungan Teluk Wondama mematok harga paten. Sehingga menghindari perselisihan antar sesame pemilik perahu mesin dan penumpang," kata salah satu pemilik perahu penyebarangan Apolos Kaikatui kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu (30/7/2023).
"Sekali antar ke Pulau Nusrowi bayar 300 ribu (rupiah). Itu hitungannya satu kapal, bukan per orang," tambahnya.
Tarif tersebut tidak berlaku untuk semua pemilik perahu mesin.
Baca juga: Melihat Musamus Rumah Semut Raksasa di Taman Nasional Wasur Merauke, Papua Selatan
"Tergantung dari pengisian BBM," ujarnya.
Pemilik perahu mesin biasa membeli bensin campur dari pedagang eceran seharga Rp 19.000 per liter.
"Biasanya perhari saya isi tangki bahan bakar 50 liter atau seharga Rp 950.000 untuk pengisian BBM," ungkapnya.
"Supaya bisa untung sedikit, tong setidaknya dua kali pulang-pergi (Yekwandi-Nusrowi)," sambungnya.
Waktu teramai penyeberangan dari Yekwandi-Nusrowi, pada akhir pekan atau masa liburan.
"Kalau liburan itu bisa tiga kali pulang-pergi mengantar para wisatawan lokal," ujarnya.
Baca juga: Jelajah Tugu MacArthur, Saksi Sejarah Perang Pasifik di Papua, Cek HTM dan Hotel Terdekat
Untuk kapasitas penumpang yang diangkut berdasarkan kekuatan mesin yang digunakan.
"Kalau mesin 15 pk, bisa menampung delapan orang. Sementara motor tempel bertenaga mesin 40 pk, bisa memuat 20 orang," bebernya.
Ia mengajak, wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Nusrowi dan pasir timbul.
"Saya berharap ke depannya, Pulau Nusrowi bisa lebih terkenal. Tong pemuda siap jadi pemandu wisatanya," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca tanpa iklan