Sebelum menginjakkan kaki di Pantai Kokang, pengunjung melintasi jalan rabat sekitar 800 meter dari jalan utama.
Pengunjung tak perlu cemas, warga setempat selalu menyambut siapa pun yang datang dengan ramah.
"Kami selalu senang ketik ada orang datang ke kampung kami," ujar Kepala Desa Ojan Detun, Yohanes Nani Ipir saat ditemui Kompas.com, Sabtu (5/11/2022) di Desa Ojan Detun.
Baca juga: Panduan Rute Menuju Pulau Padar di Manggarai Barat, NTT Lengkap Harga Tiket Masuk
Pantai Kokang NTT yang sudah ditata Yohanes menuturkan, penataan destinasi wisata Pantai Kokang telah dimulai sejak beberapa tahun lalu melalui dana desa.
Sejumlah fasilitas penunjang seperti jalan, tempat parkir, dan lopo sudah dibangun.
Hanya saja, kata dia, pemanfaatannya belum optimal.
Sebab selain karena faktor sumber daya manusia (SDM), tidak ada sinyal internet untuk mempromosi destinasi wisata Pantai Kokang.
"Sinyal susah sekali. Di sini ada tower mini yang dibangun di dekat kantor desa, tapi kapasitas dan jangkauannya sangat terbatas. Ini juga kendala kita," katanya.
Yohanes mengatakan, pihaknya belum memungut biaya retribusi bagi wisatawan lantaran belum diatur di dalam peraturan desa (Perdes).
Belum lagi faktor SDM yang belum mumpuni.
Baca juga: Cerita Mistis Air Terjun di Flores NTT, Jadi Tempat Mandi Bidadari hingga Lumut Mengeras
Oleh sebab itu, ia berencana mengirim beberapa warganya untuk belajar tentang pengelolaan destinasi wisata yang ada di sejumlah daerah di Flores.
Harapannya, setelah mereka pulang, memiliki kecakapan dan pengetahuan tentang membangun industri pariwisata serta bisa diterapkan di desa itu.
"Rencana ke depan kita akan kirim beberapa warga. Tapi kita akan musyawarah terlebih dahulu dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Mudah-mudahan bisa tahun 2023," katanya.
Tonton juga:
Rekomendasi hotel murah di Ende Flores Timur, NTT