Setiap hari, petugas kebersihan akan ada disana untuk memastikan kebersihan taman dan tanaman tetap terjaga.

Pengunjung Taman Giat Tanjung, Edy Wahyudi menjadi salah satu warga yang menikmati Taman Giat Tanjung.

Ia beberapa kali beristirahat di kawasan tersebut, terutama pada sore hari saat cuaca sudah lebih sejuk.

Sesekali ia juga bertandang di malam hari untuk menyaksikan keindahan air mancur di tengah taman.

"Saya cukup sering kesini, tapi biasa sore atau malam, hanya sekadar untuk bersantai," ucap Edy.

Baca juga: Sejuknya Cughub Tujuh Kenangan di Pagar Alam, Sumatera Selatan, Cek Harga Tiket Masuknya

Menurutnya Taman Giat Tanjung saat ini memang lebih menarik. Hanya saja, masih ada area yang belum rindang dan membutuhkan lebih banyak kursi untuk bersantai.

Karena sebagai tempat untuk masyarakat dan semua kalangan serta bisa menjadi persinggahan kapan pun, Edy berharap perlu lebih banyak tempat yang teduh di kawasan taman.

Wajah baru Taman Giat Tanjung turut menyajikan sejarah Kabupaten Tabalong.

Terutama untuk mengenal nama-nama pejabat yang pernah memimpin di wilayah berjuluk Bumi Serabawaka tersebut.

Sejarah itu diabadikan dalam monumen nama-nama kepala daerah yang berdiri di sisi taman, beserta lukisan wajah dari kepala daerah tersebut.

Sejak terpisahnya Kabupaten Tabalong dari tanah asal, yakni Hulu Sungai Utara, wilayah tersebut langsung memiliki administrasi tersendiri di bawah pimpinan Usman Dundrung yang menjabat sebagai Bupati Tabalong pada tahun 1966 hingga 1972.

Kepemimpinan berikutnya dilaksanakan oleh Badaruddin Kasim, 1972 hingga 1979. 

Berlanjut Ismail Abdullah pada tahun 1979 hingga 1984 dan Dandung Suchrowardi masa jabatan Bupati Tabalong pada tahun 1984 hingga 1994.

Selanjutnya Bupati Tabalong dijabat oleh Obar Sobari pada tahun 1994 hingga 1999.

Dilanjutkan oleh Noor Aidi di tahun 1999 hingga 2004 dan Rachman Ramsyi pada tahun 2004 hingga 2014. Terkahir yakni Anang Syakhfiani yang menjabat sejak 2014 hingga sekarang.