Terdapat juga bekas bara api, tempat membakar api unggun.
Bukit Glee Gurah hampir setiap akhir pekan didaki oleh anak-anak muda.
Jadi kamu perlu mendaki lebih awal, untuk mencari kayu bakar, untuk kebutuhan memasak dan membuat api unggun.
"Sebaiknnya mendaki lebih awal, jangan sampai tiba di puncak pas udah gelap. Karena nanti akan susah mencari kayu bakar ke lereng-lereng bukit. Apalagi kalau musim hujan, kayu pasti susah," tambah Said.
Menurut Said, jika tidak dibuat api unggun, maka suhu di atas akan sangat dingin dan banyak nyamuk yang akan menganggu kenyamanan.
Karena ketinggian yang diprakirakan hanya ratusan meter, maka suara deru kendaraan dan riuh anak-anak di kampung bawah bukit masih terdengar jelas hingga ke puncak.
Dari atas Bukit Glee Gurah, hamparan kepadatan kota Banda Aceh terpampang di depan mata.
Rumah-rumah penduduk, jalanan, perkantoran, hingga pantai terlihat jelas dari atas bukit.
Momen paling menarik dari Bukit Glee Gurah, adalah saat langit mulai memerah, matahari mulai terbenam di balik bukit Ujong Pancu.
Karena satu persatu cahaya lampu merekah dari susunan rumah warga di bawah bukit.
Semakin langit gelap, pendar cahaya semakin terasa.
Angin berhembus kencang seakan-akan menusuk tulang.
Gemerlap cahaya dari Kota Banda Aceh tersuguhi dari Bukit Glee Gurah.
Hamparan kerlap-kerlip lampu Kota Banda Aceh akan menemani suasana camping sepanjang malam di atas Bukit Glee Gurah.
Saat fajar menyinsing, sunrise yang indah dengan latar Gunung Seulawah akan menyambut pagimu.
Tonton juga: