Sama seperti di gambar uang pecahan Rp 10 ribu, bentuk bangunan rumah limas di Ulak Kerbau Lama yakni empat persegi panjang, dibangun di atas tiang kayu dengan lantai berundak.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Drini Park, Tempat Wisata di Gunungkidul yang Bertabur Spot Instagramable
Undakan yang juga disebut kekijing berbentuk empat persegi panjang, dengan total keseluruhan kekijing di rumah limas berkisar antara dua hingga empat buah.
"Rumah limas, rumah panggung yang memiliki tiang dengan ketinggian 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Ada puluhan rumah limas di desa ini," ujar Aldi.
Rata-rata rumah limas di Ulak Kerbau Lama masih terawat dengan baik.
Sebagian warga ada yang mengganti pondasi asli dengan pondasi beton agar lebih tahan lama.
"Tidak bisa dipungkiri banyak rumah limas yang istilahnya termakan usia. Jadi pondasinya diganti dengan yang lebih kokoh, tapi bangunan intinya tetap mempertahankan konstruksi lama," jelas Aldi.
Dirinya menyebut "komplek" rumah limas di Ulak Kerbau Lama sangat berpotensi menjadi cagar budaya dan objek wisata baru di Ogan Ilir.
Baca juga: Daya Tarik Masjid Agung Ruhama, Tempat Wisata Religi di Aceh Tengah, Aceh dengan Kubah Unik
Dengan mengunjungi rumah limas di Ulak Kerbau Lama, pengunjung dapat merasakan nuansa tradisional yang sangat kental dan seakan dibawa ke kehidupan zaman dahulu.
"Rumah limas di sini alhamdulillah masih terawat dengan baik. Masih awet-awet," kata Aldi.
Salah seorang pemilik rumah limas, Maryam mengatakan bahwa bangunan yang didiaminya berusia lebih dari 200 tahun.
Hingga kini, bangunan rumah limas dengan dua tangga tersebut masih terawat dengan baik.
"Ini rumah dibangun oleh buyut, ibu dari nenek saya. Sudah lama," ungkap Maryam.
Wanita 76 tahun ini mengaku tinggal sendirian di rumah limas, menjalani masa-masa tua.
"Nanti mungkin rumah limas ini akan ditinggali oleh anak-anak kami agar tetap terjaga," tuturnya.
Tonton juga:
Rekomendasi tempat wisata di Ogan Ilir