Willibrordus menambahkan, lodok yang sangat populer selama ini ada di cancar Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Naik Kereta Melintasi Sawah, Jajal Keseruan Lokamerta di Tirtomarto, Cawas, Klaten, Jawa Tengah
Jaraknya hanya 3 kilometer dari pusat kota Ruteng.
"Di sekitar lodok ini kita bisa menikmati berbagai jenis keindahan alam yang sangat luar biasa, dan kita bisa menikmati ikan bakar yang dapat langsung dari kolam ikan yang ada di area persawahan," tutur Willibrordus.
"Bagi wisatawan yang datang dari jauh dan ingin menginap, sambung dia, sudah disediakan juga homestay dan Revaya Hotel yang tidak jauh.
Willibrodus menjelaskan, sejarah awalnya Lodok Lingko Ratung, yakni pada awalnya di tengah persawahan merupakan suatu kampung yang dihuni oleh salah satu suku dari Gelarang Carep.
Karena terjadi bencana, warga ada pindah ke Kampung Carep yang sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi suatu ikon budaya di wilayah kota Ruteng, selain Ruteng Pu'u.
Masyarakat sekitar Lodok Lingko Ratung Carep adalah petani.
Baca juga: Serunya Liburan ke Sawah Bengkok di Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat, Bisa Berburu Kuliner Lho
Ada yang bekerja di persawahan, ada juga yang fokus untuk untuk pengelolaan sayur-sayuran.
Kindahan sawah laba-laba Lodok Lingko Ratung Carep Saat berada di tengah lodok, pengunjung akan bisa melihat ke arah utara untuk menikmati persawahan terasering dengan pematang sawah bersusun.
Namun ketika ingin menikmati Gunung Ranaka, pengunjung bisa mengarah ke arah selatan.
Dari sana, Gunung Ranaka tampak menjulang tinggi.
Willibrodus mengajak wisatawan mengunjungi persawahan Lodok Lingko Ratung.
Sekaligus, mempelajari sistem pembagian tanah dalam budaya Manggarai.
"Saya ajak wisatawan berwisata di agrowisata persawahan Lodok Lingko Ratung di Kabupaten Manggarai, NTT," jelasnya.
Tonton juga:
Baca tanpa iklan