Joko mengatakan jumlah tersebut termasuk tinggi karena pada Juni 2023, tercatat ada 8.335 struk yang keluar dengan total rata-rata Rp 1 miliar.
Meskipun demikian, jumlah tersebut masih belum memenuhi target yaitu senilai Rp 1,5 miliar setiap bulan.
"Kami optimis bisa capai target tersebut, karena omzet selalu meningkat," ungkap Joko.
Ia mengatakan, pengunjung di The Makutoromo Tourism Center ini paling banyak berasal dari Jawa Tengah dan DIY.
Pengunjung yang dimaksud berasal dari Demak, Pati, Kudus, Semarang, Pekalongan, Batang, Jogja.
"Pengunjung asal Jawa Timur, sudah lumayan banyak seperti Sidoarjo, Surabaya, namun untuk dari Jawa Barat dan Jakarta jarang," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunSolo.com, kondisi di The Makutoromo Tourism Center, mulai pukul 17.00 WIB sudah terjadi peningkatan pengunjung.
Bus-bus pariwisata yang membawa wisatawan parkir di kawasan Terminal Makutoromo.
Wisatawan pun mulai turun dari bus seraya memasuki The Makutoromo Tourism Center.
Mereka lantas berburu oleh-oleh dan makanan khas Kabupaten Karanganyar.
Desi (38), warga Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat mengaku datang Karanganyar untuk berlibur di Tawangmangu.
Selain itu, dia bersama suami dan satu orang anaknya datang ke Karanganyar hendak menemui saudaranya.
"Datang ke sini (Makutoromo Tourism Center) pertama, tadi habis liburan di Lawu Park, Grojogan Sewu lalu mampir sini," kata Desi.
Tonton juga:
1. Rental Motor Karanganyar