Manisan Pala khas Aceh/oleh-oleh khas Aceh.
Nah, tarek pukat ini merupakan cara menangkap ikan tradisional di Aceh yang sudah menjadi tradisi dan budaya.
Cara penangkapan ikan sudah diwarisi secara turun-temurun sejak masa Kesultanan Aceh.
Di Pantai Kuala Gampong Jawa, oleh nelayan lokal setempat, tradisi yang mengusung semangat kebersamaan dan gotong royong ini terus dipelihara.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Upside Down World Bali, Wisata Instagramable Buat Kamu Para Fotogenik
Oleh karena itu, warga Banda Aceh maupun wisatawan kerap mengunjungi pantai ini untuk melihat atraksi dari warga menarik pukat.
Biasanya, para nelayan mulai melempar sauh pukat pada sore hari. Pukat ukuran jumbo ditebar hingga jarak 500 meter dari bibir pantai, lalu ditarik secara bersama-sama.
Karena banyak yang tertarik, biasanya beberapa pengunjung yang penasaran ikut membantu nelayan menarik pukat. Prosesnya bisa satu jam lebih.
Setelah penarikan pukat selesai, ikan-ikan segar yang terjaring dalam pukat langsung diserbu oleh warga yang sudah menunggu di bibir pantai.
“Saya suka ke Pantai Kuala Gampong Jawa ini, karena dekat da nada tarek pukat, jadi bisa bawa anak-anak main air, sekaligus mencari ikan segar yang baru saya dinaikkan ke darat,” ujar Kamalia, warga Banda Aceh.
Menurutnya, Pantai Kuala Gampong Jawa, meskipun tidak terlalu luas dan panjang, tapi sangat disukai oleh warga lokal.
Karena dengan ombak yang kecil dan pasir pantai yang kecoklatan, orang tua bisa membawa anak-anak mandi laut.
“Jadi anaknya bisa mandi laut, mamaknya bisa beli ikan, sekali jalan terus,” ujarnya.
Selain itu, di Pantai Kuala Gampong Jawa juga terdapat sejumlah café dan gerobak-gerobak dagangan pedagang kecil, yang menjajakan kacang rebus, bakso bakar, batagor, hingga jagung bakar.
Ramainya pengunjung yang mengunjungi Pantai Kuala Gampong Jawa memang membawa berkah bagi para pedagang kecil ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal menyampaikan, dalam dunia pariwisata, selain panorama alam dan situs-situs sejarah, atraksi-atraksi yang memiliki nilai lokal juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Karena, sudah menjadi kecenderungan jika wisatawan akan mencari sebuah atraksi yang jarang ditemui di tempat asalnya.
Baca tanpa iklan