Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Danau Laut Tawar

Wisata Antimainstream Menjelajahi Danau Laut Tawar di Aceh Tengah, Aceh Naik Kapal Mendale

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata antimainstream naik kapal untuk menikmati pemandangan Danau Laut Tawar, tempat wisata populer di Aceh Tengah, Aceh.

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sih yang tak pernah ke Danau Laut Tawar?

Danau Laut Tawar merupakan tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan.

Destinasi ini bukan hanya dikunjungi masyarakat Aceh Tengah saja, tapi juga wisatawan dari luar pulau.

Manisan Pala khas Aceh/oleh-oleh khas Aceh.

Terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Danau Laut Tawar menjadi tempat wisata paling diminati untuk bersantai.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang, Lengkap Jam Buka dan Lokasinya

Wisaatawan bersiap-siap mengitari Danau Laut Tawar menggunakan Kapal Wisata Mendale. (SERAMBINEWS.COM/ALGA MAHATE ARA)

Danau Laut Tawar terbentang sangat luas dan menyuguhkan pemandangan alam serta pegunungan yang menakjubkan.

Kamu yang mau liburan ke Danau Laut Tawar, ada cara unik menikmati pemandangannya.

Keukarah khas Aceh/kue sangkar burung khas Aceh.

Jangan hanya duduk saja, kamu bisa cobain wisata antimainstream seperti naik kapal wisata di Mandale.

Kapal wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin menikmati keindahan danau lebih dekat.

Kapal wisata di Mendale ini telah hadir sejak beberapa tahun lalu dan berhasil menarik banyak wisatawan yang ingin menikmati panorama Danau Laut Tawar dari tengah danau.

Kipas etnik khas Aceh / Kipas oleh-oleh khas Aceh ukuran kecil.

Lokasinya sangat mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar 3 kilometer atau 10 menit berkendara dari pusat kota Takengon.

Tepat di belakang Masjid Baitul Quddus, Kampung Mendale, yang menjadi penanda keberadaan kapal wisata ini.

Wisatawan bersiap-siap menikmati keindahan Danau Lut Tawar menggunakan Kapal Wisata Mendale. (SerambiNews/algamahateara)

Masjid Baitul Quddus sendiri memiliki cerita menarik. Dibangun dari dana sumbangan pembaca Harian Serambi Indonesia untuk korban gempa Gayo, masjid ini diresmikan pada 2 Juni 2014 dan mampu menampung sekitar 300 jamaah.

Halaman
1234