Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pantai Sine

Panduan Rute ke Tebing Pantai Sine Tulungagung, Jawa Timur, Bisa Lewat Jalur Lintas Selatan

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ombak pantai yang cukup besar.

Namun saat Jalur Lintas Selatan Sine-Pucanglaban mulai dioperasikan, keberadaan tebing ini perlahan mulai dikenal oleh warga.

Salah satu pemuda desa setempat, Wahyudi, mengatakan dulunya ada jalan setapak di tebing ini untuk warga mencari rumput.

Nelayan di Pantai Sine di Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. (Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim)

Baca juga: Daya Tarik Pantai Manjuto di Sungai Pinang, Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Lalu saat proyek Jalur Lintas Selatan sedang dikerjakan, jalan setapak ini diperlebar untuk akses kendaraan berat, seperti ekskavator.

"Jalan itu yang dipakai untuk alat berat membuat dinding tebing agar tidak longsor. Sementara di bawahnya adalah jalan Jalur Lintas Selatan," ungkap Wahyudi.

Salah satu perangkat desa, Lukman Basuki sering terlibat dalam proyek Jalur Lintas Selatan.

Dia yang pertama kali menemukan potensi wisata di lokasi bekas proyek penguatan tebing di atas Jalur Lintas Selatan ini.

Setelah pengerjaan tebing selesai, Lukman mulai memperkenalkan keindahan pemandangan tebing ini.

Anak muda desa setempat akhirnya yang mulai mengunggah gambar-gambar indah tebing yang menjulang 90 derajat di atas Jalur Lintas Selatan Pantai Sine ini.

Baca juga: RTP Pantai Bebas Parapat Simalungun, Sumatera Utara Tawarkan Pesona Sunset Luar Biasa

Orang akhirnya lebih mengenalnya dengan sebutan Tebing Pantai Sine.

Keindahan tempat ini semakin tersebar, ketika sejumlah konten kreator mengambil gambar menggunakan drone.

"Setelah itu semakin banyak yang penasaran dan berusaha mencari lokasi ini. Warga pun mulai sadar potensi wisata di lokasi ini," ungkap Wahyudi.

Kunjungan mulai membeludak pada Oktober 2022.

Jumlah kunjungan mencapai puncaknya pada tahun baru 2023.

Warga setempat, khususnya Dusun Tumpakserut mulai mendirikan warung untuk melayani para wisatawan.

"Saat ini ada 28 warung milik warga. Kami juga melengkapi fasilitas musala dan toilet, meskipun cukup sederhana," ucap Wahyudi.

Halaman
1234