Kemudian belok kiri melewati jalan yang tak semulus jalan negara Trans Flores.
Melewati permukiman warga hingga perkebunan kakako.
Jalan beraspal di dalam perkebunan warga lebih banyak rusak berlubang.
Perlu ekstra hati-hati, jangan sampai terjungkal.
Baca juga: Mangrove Mageloo, Tempat Wisata Unik dan Instagramable di Sikka NTT untuk Liburan Akhir Pekan
Tiba di pos pertama, seorang penjaga memberikan karcis tanda masuk Panta Koka.
Tarifnya Rp 10 ribu untuk satu sepeda motor.
Pria penjaga itu bernama Stefanus Seno.
Setelah menyerahkan karcis ia mengingatkan bahwa pengunjung akan ditagih karcis parkir tepat di pintu masuk Pantai Koka.
Menurutnya karcis di pos pertama atas kesepakatan pemerintah desa setempat bersama warga pemilik lahan menuju pantai ini.
Benar saja, saat tiba di Pantai Koka, seorang pria yang tak sedikit pun senyum di wajahnya langsung menagih uang karcis, Rp 10 ribu.
Sedikit tak nyaman, namun kita wajib membayar dua kali. Totalnya Rp 20 ribu.
Tak banyak bertanya, langsung meninggalkan pos kedua.
Bergegas memarkir sepeda motor di bawah naungan pohon.
Kemudian menuju pantai mulai memotret Pantai Koka di bawah bungalo.
Perjalanan ke Pantai Koka ini seperti menemukan surga tersembunyi.