Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kampung Tajur

Kampung Tajur Purwakarta, Jawa Barat, Wisata Ngehits untuk Staycation di Kaki Gunung

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Tajur Purwakarta, Jawa Barat, Wisata Ngehits untuk Staycation di Kaki Gunung

Rumah yang berada di Kampung Tajur merupakan rumah-rumah warga biasa yang tinggal dan dipertahankan keasliannya sejak dahulu.

Tape Singkong Mentega - Peyeum Bandung Manis 1kg. 

Setelah dinyatakan menjadi desa wisata, rumah itu bisa disewakan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana perkampungan.

Salah satu penduduk Kampung Tajur, Ayep menyebutkan bahwa rumah yang ada di Desa Wisata Kampung Tajur ini disewakan dengan harga mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per harinya.

Rumah tersebut, lanjut Ayep, bisa menampung delapan hingga sepuluh orang pada setiap rumah yang disewakan.

"Desa Wisata ini diciptakan oleh Dedi Mulyadi tahun 2004, karena mungkin melihat potensi warga yang masih memakai tungku, rumah panggung, sehingga ia menjadikan kampung ini tempat wisata," ujar Ayep di sela Tribunjabar.id mengunjungi Kampung Tajur, Selasa (10/9/2024) sore.

Ayep menyebutkan, ada sekitar 40 rumah yang berbentuk rumah panggung dengan bahan dasar kayu dan bambu yang dijadikan tempat penginapan. 

Tak hanya itu mayoritas warga masih mempertahankan kearifan lokal salah satunya memasak menggunakan kayu bakar di tungku pembakaran.

Kearifan lokal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para pengunujungnya yang mayoritas warga perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan Depok.

Lebih lanjut Ayep menyebutkan bahwa pengunjung dapat berekowisata dengan aktivitas warga sekitar mulai dari bertani dan beternak.  

Selain itu, ia mengatakan, pengunjung juga bisa bercocok tanam hingga melakukan pembuatan kuliner seperti membuat gula aren, membuat wajit dan sejumlah kerajinan tangan lainnya.

"Keunggulan di sini, pengunjung dapat mengikuti aktivitas pemilik rumah atau warga sekitar, yang mau ke sawah, ke kebun, mau bikin masakan atau kerajinan akan kami siapkan," ujarnya.

Ayep menyebutkan, dalam satu bulannya selalu ada pengunjung yang datang untuk berwisata baik dari komunitas yang memanfaaatkan keindahan alam untuk berswafoto maupun untuk menikmatinya.

"Ada dari dari kalangan pelajar untuk melakukan observasi pendidikan atau biasanya mereka melakukan study tour, rata-rata sekolah dari Jakarta," katanya.

"Alhamdulillah, sejak dijadikan desa wisata, perekonomian di Kampung Tajur meningkat, mulai dari penghasilan penginapan, dari menyediakan makan dan dari paket ekowisata. Yang paling banyak itu dari kalangan pelajar yang melakukan observasi pendidikan", tambah Ayep.

Halaman
1234