Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum Le Mayeur

Berkunjung ke Museum Le Mayeur, Wisata Seni Budaya di Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museum Le Mayeur yang populer di Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

“Asal muasal berdirinya Museum Le Mayeur ini dimulai dengan kedatangan Tuan Le Mayeur ke Bali, melalui Singaraja pada tahun 1932."

Pesan tiket pesawat murah Jakarta-Bali, klik di sini

"Kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke Denpasar, tepatnya di Klandis, di sinilah ia bertemu dengan seorang penari legong kraton bernama Ni Nyoman Pollok."

"Awalnya, Le Mayeur sangat terpesona dengan tarian Ni Nyoman Pollok, akhirnya ia menawari Ni Nyoman Pollok untuk menjadi model lukisannya, dan disepakati oleh Ni Nyoman Pollok."

"Dengan visa yang hanya bertahan 8 bulan, Le Mayeur terus melukis Ni Nyoman Pollok dan akhirnya memperjualbelikan lukisan-lukisan tersebut di Singapura pada saat konferensi Inggris."

"Ternyata, lukisan beliau banyak laku terjual, nah dari hasil menjual lukisan inilah Le Mayeur kemudian membeli sebidang tanah di Pantai Sanur pada tahun 1932.”

Baca juga: Harga Tiket Masuk Ubud Water Palace, Keindahan Bersejarah di Tengah Keasrian Pulau Bali

Le Mayeur kemudian melanjutkan karyanya bersama Ni Nyoman Pollok, dan hasil dari penjualan lukisan-lukisan mereka digunakan untuk membangun rumah yang kini menjadi Museum Le Mayeur.

Pada tahun 1935, setelah cukup lama bersama, Le Mayeur menikahi Ni Nyoman Pollok, dan keduanya hidup dengan tentram di rumah tersebut, sambil terus melanjutkan karya seni yang kini abadi di museum ini.

Pada tahun 1957, Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan saat itulah Le Mayeur mengusulkan agar rumahnya kelak dijadikan museum.

Pesan hotel murah di Kintamani, klik di sini

Usulan ini disetujui, dan akta notaris yang mengesahkan rumah tersebut sebagai museum pun dikeluarkan.

Sayangnya, pada tahun 1958, Le Mayeur jatuh sakit dan harus kembali ke Belgia untuk berobat, ditemani oleh Ni Nyoman Pollok.

Patung A. J. Le Mayeur De Merpres dan Ni Nyoman Pollok yang berada di tengah-tengah 2 bangunan Museum Le Mayeur, Pantai Sanur, Bali. (Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati)

Tak lama setelah itu, Le Mayeur meninggal dunia pada usia 78 tahun.

Ni Nyoman Pollok kembali ke Bali dan mengurus rumah yang telah menjadi museum ini hingga ia meninggal dunia pada tahun 1985.

Setelah itu, rumah tersebut sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah dan terus dilestarikan hingga kini.

Halaman
123