Jalanan berkelok dan cenderung tajam.
Namun, si pengemudi bersiaplah gigit jari. Sebab, panorama sepanjang perjalanan begitu cantik.
Bukit hijau memanjakan mata.
Baca juga: Curug Sepapah Kiri, Wisata di Balik Bukit, Lampung Barat, Lampung untuk Liburan Akhir Pekan
Matikan pendingin mobil dan buka jendela mobil.
Lalu, rasakan kesejukan udara yang menyegarkan.
Beberapa pohon pinus muncul di tengah-tengah rumput bukit. Sesaat, seperti berada di perbukitan Swiss atau Austria.
Sementara di kejauhan tampak Danau Toba yang biru.
Pun Gunung Pusuk Buhit yang legendaris, semakin lama semakin terlihat di pelupuk mata.
Setelah menyetir selama kurang lebih sejam dari Pangururan, di sisi kiri jalan sebuah menara menjulang di tepi bukit.
Menara Pandang Tele menjadi menu wajib kunjung saat melewati Jalan Tele.
Menara dengan tiga lantai itu menjulang tinggi, begitu mencolok karena tak ada bangunan lain di sekitarnya.
Hanya sebuah rumah di dekat menara milik Hongkom Situmorang, penjaga Menara Pandang Tele.
Sebuah rumah makan sederhana ada di bagian depan rumahnya.
Di bukit sisi kanan menara, kamu akan melihat garis-garis putih.
Itu adalah air terjun. Ada banyak air terjun di kawasan tersebut.
Baca tanpa iklan