Pada akhir kegiatan pelatihan itu terdapat studi banding ke banyak obyek wisata yang kemudian pihaknya melihat atraksi kano.
Atraksi tersebut dinilai cocok untuk dikembangkan di wilayahnya.
Pasalnya, di Padukuhan Baran terdapat Sungai Winongo Kecil yang memiliki debit air melimpah.
Kemudian pada musim kemarau, kedalaman air Sungai Winongo Kecil mencapai 2,5 meter, sedangkan pada musim penghujan bisa mencapai 3 meter.
Ketua Desa Wisata Banjoe Adji, Sudiman, menyampaikan, bahwa kondisi sungai tersebut memiliki arus yang tenang.
"Selama bendungan di selatan tidak dibuka, arus air di sini tidak deras. Karena, arus sungai itu dari arah utara ke selatan. Jadi pengunjung bisa berkano dari Jembatan Merah sampai bendungan sejauh 300 meter dengan aman," ujarnya.
Adapun harga wisata parahu kano yang ditawarkan dinilai ramah di kantong.
Setidaknya, wisatawan cukup membayar uang sebesar Rp10 ribu per orang dengan durasi 20 menit.
Selain wisata air, disampaikannya bahwa Desa Wisata Banjoe Adji juga memiliki wisata kuliner.
Satu di antaranya berupa wisata kuliner Bebek Umar Plenteng.
"Padukuhan Baran selama ini dikenal sebagai sentra wisata kuliner wisata Bebek, khususnya Bebek Umar Plenteng," katanya.
"Lokasinya enggak jauh dari wisata air. Jaraknya hanya sekitar 150 meter dari lokasi wisata perahu kano. Jadi, selepas menikmati wisata air, wisatawan bisa mencicipi kuliner beber dengan harga yang juga ramah di kantong," tandas Sudiman.
Desa Wisata Banjoe Adji berlokasi di Padukuhan Baran, Kalurahan Srigading, Sanden, Kabupaten Bantul, Jogja.
Untuk wisata air kano di Desa Wisata Banjoe Adji dibanderol seharga Rp 15.000 per orang.
Desa Wisata Banjoe Adji buka setiap hari mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.
Baca juga: Serunya Eduwisata di Taman Pintar, Gondomanan, Jogja yang Ajarkan Cara Mengolah Sampah