Ia mengaku wisawatan tesebut biasanya mencari saat matahari terbit dan terbenam.
"Artinya ramai hanya pagi dan sore pada liat matahari terbit atau terbenam," terangnya.
Bahkan ia bercerita, tak hanya warga domestik.
Baca juga: Hutan Lindung Bukit Kucing di Tanjungpinang, Kepulauan Riau Viral gegara Bentuknya Unik
Wisata alam Gunung Sepikul tersebut juga sering di datangi oleh beberapa negara lain.
Dibalik ke indahan Gunung Sepikul, tersimpan cerita rakyat berkaitan dengan cerita legenda Bandung Bondowoso.
Cerita rakyat tersebut merupakan cerita turun temurun bagi warga Desa Tiyaran.
Gunung Sepikul yang berbentuk bebatuan jaman purba tersebut dipercaya sebagai bebatuan yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi.
Seribu candi tersebut saat ini terkenal dengan candi Prambanan.
Hal itu seperti yang di ceritakan oleh salah satu warga sekaligus penjual warung di Gunung Sepikul, Janu Artanti (45) mengatakan perbukitan di daerah gunung sepikul tersebut mempunyai cerita rakyat turun temurun.
"Saya asli orang sini (Desa Tiyaran) suami juga asli sini, dulu memang keluarga sering cerita terkait gunung sepikul masih berkaitan dengan cerita Bandung Bondowosa," ucap Tanti sapaan akrabnya, Sabtu (11/11/2023).
Ia bercerita, saat Bandung Bondowoso gagal membangun 1.000 candi.
Salah satu bebatuan tersebut ditinggalkan begitu saja di Desa Tirayan.
"Cerita bandung bondowoso membuat 1.000 candi tetapi tidak bisa membangunnya, kabarnya satu bebatuan tersebut ditinggalkan di sini (Desa Tirayan) yang kini terkenal dengan gunung sepikul," paparnya.
Namun, cerita tersebut hanyalah cerita rakyat yang kini pengunjung bisa menikmati keindahan alamnya.
Gunung Sepikul berlokasi di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.