Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Manunggal Rasa

Beli Oleh-oleh Kue Moho, Kudapan Khas Imlek di Keprabon, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kue moho. Meski identik dengan kue Imlek, kue moho juga dapat ditemukan pada hari-hari biasa dan dapat dijadikan sebagai pilihan oleh-oleh.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kue moho merupakan salah satu makanan legendaris khas Imlek di Kota Solo.

Meski identik dengan kue Imlek, kue moho juga dapat ditemukan pada hari-hari biasa.

Kue moho, makanan legendaris khas Imlek di Kota Solo. (KOMPAS.com/FRISTIN INTAN)

Kue moho biasanya digunakan sebagai sajian pelengkap sesajen di kelenteng, namun biasanya juga dikonsumsi oleh masyarakat sebagai camilan.

Salah satu pembuat kue moho terkenal di Solo adalah Widadgo, lokasinya berada di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Solo Safari Terbaru, Beli Tiket Premium Sudah Dapat Banyak Fasilitas

Kue tradisional tersebut telah dibuat turun-temurun oleh Widadgo yang juga pemilik warung Gorengan Khas Solo Manunggal Rasa "Pak Dagdo" yang populer di Kota Solo.

Kue moho buatan Widagdo ini merupakan kue tradisional yang dibuat secara turun-temurun di Sudiroprajan atau Balong Pecinan Solo, yang dulunya merupakan pusat kuliner.

LIHAT JUGA:

"Saya membuat kue moho ini sudah lama, awalnya dari 1985 tapi sebenarnya kalau dari orang tua sudah dari 1970,” katanya, Rabu (18/1/2023) siang.

“Saya tinggal meneruskan bisnis orangtua,” imbuhnya.

Kue moho yang ada di Jawa Tengah kata Widadgo sendiri memang diadaptasi dari kue-kue khas Tionghoa.

Umumnya, kue moho berwarna dasar putih, yang atasnya diberi warna merah atau merah muda.

“Bentuk kue moho ini kan merekah seperti bunga, warna merah dan bentuk yang menyerupai bunga tersebut merupakan simbol keberuntungan tahun baru,” ujarnya.

Kue Moho khas imlek dan pembuat kue moho, Widagdo (TRIBUNSOLO.COM/Eka Fitriani)

Dirinya membeberkan bahwa kue Moho buatannya memiliki 2 jenis yakni yang digunakan untuk sesajen maupun untuk dinikmati sebagai camilan.

“Biasanya kalau untuk sesajen atau persembahan itu yang ukurannya besar, harganya Rp 10 ribu,” katanya.

“Kalau saya jual seperti ukuran biasa itu Rp 5 ribu,” katanya.

Halaman
123