Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum Wayang

Ada Si Unyil di Museum Wayang, Kota Tua, Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museum Wayang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No 27 Pinangsia, RT 3/RW 6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Jakarta.

Uniknya, di lantai tersebut juga ada sederet tokoh wayang serial 'Si Unyil' yang diberikan langsung oleh pemiliknya, Suryadi. 

Tak jauh dari tempat itu, ada satu spanduk besar berisikan silsilah pewayangan, dari kisah Ramayana hingga Mahabarata.

Selain dapat melakukan swafoto di tempat tersebut, pengunjung juga bisa belajar dan menyerap informasi sejarah pewayangan.

Baca juga: Uniknya Museum Taman Prasasti, Bekas Makam Zaman Kolonial di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat

Ansor (40) selaku pemandu wisata di Museum Wayang menyebut, ragam koleksi tersebut mencakup beberapa jenis wayang di antaranya wayang kulit, wayang golek, wayang suket, wayang beber, wayang klitik, wayang lidi, hingga kaligrafi.

Ada pula sejumlah wayang orang, topeng, boneka wayang, serta wayang koleksi di luar Indonesia.

Menurutnya, koleksi wayang mancanegara itu bisa ada sebab di negara tersebut terdapat proses penyebaran islam melalui media wayang.

"Di sini di Museum Wayang, kami untuk saat ini punya kurang lebih 6.000 lebih koleksi. Itu terdiri dari berbagai jenis wayang, ada juga koleksi koleksi alat musik tradisional, ada juga koleksi topeng dan juga boneka-boneka dari mancanegara," ujar Ansor saat ditemui Warta Kota di Museum Wayang Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (15/7/2023). 

Ansor berujar, koleksi-koleksi wayang tersebut didapat dari proses pengadaan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serta hibah para seniman dan pegiat wayang.

Sehingga, jumlahnya bisa mencapai ribuan. 

"Untuk di kami emang pengadaan ataupun ada juga yang hibah dari kolektornya sendiri ataupun senimannya yang hibah ke kami," jelas Ansor.

"Ataupun juga beliau merasa sudah tidak mampu merawatnya sendiri, disimpan ke kami," lanjutnya.

Ansor mengatakan, berkunjung ke Museum Wayang dapat membuat pengunjung menikmati sensasi masuk ke dalam lorong sejarah yang sarat akan nilai-nilai filosofis.

Museum Wayang di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dulunya bangunan gereja (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

"Pada 2003 pun mendapatkan perluasan (Museum Wayang) jadi bangunan yang lama, dapat hibah perluasan dari Probosutedjo, direnovasi ulang tahun 2003," kata Ansor.

"Pun di dalam wayang banyak filosofi atau maknanya bukan hanya sekadar tokoh, tapi di dalamnya ada istilah-istilah atau simbol-simbol dari karakter wayang," imbuhnya. 

Sementara itu, pengunjung museum Dyandra (18) mengaku sengaja datang demi menengok koleksi pewayangan nusantara.

Halaman
1234