Tak jauh dari Fulan Fehan juga ada beberapa tempat wisata lain yang menarik untuk dikunjungi.
Ada Benteng Kikit Gewen yang ditutupi semacam hutan kecil.
Dulu, benteng ini digunakan sebagai tempat mengatur strategi.
Ada pula Benteng Rana Hitu atau yang dikenal sebagai Benteng Lapis 7.
Benteng ini digunakan saat perang tradisional antar suku di pedalaman Timor (sekarang Timor Leste).
Konon, benteng ini dibuat hanya dalam waktu tujuh hari tujuh malam.
Untuk mencapai Fulan Fehan, ada dua rute yang bisa kamu pilih.
Pertama, melalui Desa Dirun dan kedua, Desa Maudemu.
Baca juga: Potret Ira Wibowo Plesiran ke Nusa Tenggara Timur, Kunjungi Labuan Bajo hingga Tracking di Kelimutu
Dari kedua desa ini, wisatawan bisa menuju Fulan Fehan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 4 kilometer.
Rute menuju Fulan Fehan masih dalam tahap pembangunan.
Jadi, kamu harus berjalan kaki di jalan berbatu.
Untuk bisa menikmati hijaunya rumput Fulan Fehan secara sempurna, waktu terbaik untuk datang ke sini adalah sekitar November hingga April alias pada musim hujan.
Saat kemarau, rumput mengering dan suhu sedikit agak panas.
Hotel dekat Fulan Fehan
Buat kamu yang berasal dari luar kota dan ingin mengunjungi Fulan Fehan, jangan lupa pesan penginapan.