Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

Panduan Rute Liburan ke Danau Toba di Sumatera Utara dari Pelabuhan Onan Runggu Samosir

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Danau Toba yang menakjubkan.

Menurut cerita masyarakat sekitar, pada bagian bawah batu ini tidak menyentuh dasar danau.

Batu besar tersebut ditopang oleh tiga buah batu berukuran sedang.

Batu yang dikenal dengan nama Batu Guru Datu Parulas merupakan tempat Guru Datu Parulas yang hidup sekitar 600 hingga 700 tahun yang lalu menjalankan ritual dan tempatnya mengintai para musuh yang menyerang kawasan sekitar kedudukan batu tersebut.

Potret sunrise Danau Toba dilihat dari Bukit Gajah Bobok, Sumatera Utara (Dedy_p5, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

"Jadi di batu besar itulah ompung kami itu melihat para musuh dan ia pertama sekali yang melawan para musuh yang mau menyerang. Itulah yang kami percayai. Karena ompung kami ini adalah manusia yang sakti," ujar masyarakat sekitar Baringin Lumban Raja (63).

Masyarakat sekitar mengakui bahwa batu besar tersebut mengapung di Danau Toba, namun  ini jika dilihat mungkin akan tampak biasa saja.

Tidak ada yang istimewa, sama seperti batu pada umumnya. Ternyata, batu ini seringkali dikaitkan dengan hal mistis oleh masyarakat sekitar dan dianggap sakral.

Terkait ketiga batu penopangnya, masyarakat sekitar juga meyakininya sebagai simbol nyata filsafat orang Batak Toba dengan sebutan Dalihan Na Tolu. 

Isi dari Dalihan Na Tolu ini adalah Somba Mar Hula-hula (ungkapan sembah atau hormat kepada pihak mempelai perempuan atau paman), Elek Marboru (sikap membujuk dengan rasa hormat terhadap puteri) dan Manat Mardongan Tubu (rasa hormat terhadap keluarga semarga).

Batu Guru adalah cerita rakyat yang mengisahkan tentang sebuah batu di Danau Toba yang bisa berpindah tempat.

Cerita rakyat ini yang kemudian menjadikan Batu Guru sebagai salah satu destinasi yang menarik minat wisatawan.

Hingga saat ini, kawasan tersebut masih terus disambangi oleh wisatawan. 

Dan, masyarakat masih tetap meyakini sakralitas tempat tersebut.

Dengan kehadiran batu tersebut, pengunjung bukan hanya menikmati keindahan Danau Toba namun juga belajar dari masyarakat sekitar soal cerita yang berkembang di tengah masyarakat.

Tonton juga:

Rekomendasi tempat sewa motor di Samosir

Halaman
1234