Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bisa Wisata Sambil Kulineran, Jajal Keseruan Boemisora di Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung sedang berinteraksi dengan hewan ternak di Boemisora, tempat wisata terbaru di Polobogo, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kaki Gunung Merbabu menjadi rumah bagi sederet tempat wisata yang asyik dan seru.

Pemandangan yang indah berpadu dengan udara dingin menjadikannya daya tarik tersendiri.

Pengunjung sedang berinteraksi dengan hewan ternak di Boemisora, tempat wisata terbaru di Polobogo, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Instagram/@boemisora)

Pilihan tempat wisata di lereng kaki Gunung Merbabu pun cukup menjamur.

Bahkan kamu bisa menemukan berbagai tempat wisata yang menawarkan konsep unik.

Baca juga: Sejuknya Kolam Alami Wisata Bukit Gandrung di Kandangan, Kediri, Jawa Timur

Satu di antaranya yakni Boemisora.

Boemisora menempati lahan seluas 12 hektare.

Destinasi ini dikenal dengan konsep wisatanya yang berbeda.

Itulah yang kemudian menarik wisatawan untuk mengunjungi Boemisora.

Presiden Direktur Boemisora, Agung Adi Prasetyo mengatakan bahwa saat ini baru dikembangkan dua hektare.

Baca juga: Sejuknya Kolam Alami Wisata Bukit Gandrung di Kandangan, Kediri, Jawa Timur

Berbagai jenis tumbuhan yang ada di Polobogo adalah kekuatan yang tak boleh disia-siakan.

“Kita selama ini telah mentelantarkan alam, jadi sekarang saatnya kembali ke alam yang berharga,” kata Agung.

“Jadi pengunjung Boemisora bisa kembali merecharge semangat untuk kembali bangkit dari kepenatan hidup, dari target-target pekerjaan dan disini tempat yang cocok untuk sejenak menarik diri,” imbuhnya.

Pengunjung sedang berinteraksi dengan hewan ternak di Boemisora, tempat wisata terbaru di Polobogo, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Instagram/@boemisora)

Dirinya mengaku Boemisora meminimalisirkan penggunaan bangunan gedung.

Bahkan, di Boemisora ada delapan tenda besar yang digunakan untuk aktivitas.

“Titik berat kita memang bukan di infrastruktur bangunan, tapi bentang alam yang indah ini. Sehingga bisa menikmati alam sebesarnya, mulai Rawa Pening hingga gunung-gunung,” jelasnya.

Halaman
1234