Sebab, bangunan kolam didesain agar airnya selalu berganti setiap saat.
Di sekitar kolam dilengkapi dengan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang bisa dimanfaatkan pengunjung.
Para pengunjung disarankan untuk membawa bekal.
Karena, di sekitar lokasi wisata ini belum tersedia makanan ataupun minuman.
Belum terdaftar sebagai aset desa Penjabat Sementara Desa Nggela bernama Rikar Mabana mengatakan, akses menuju wisata air panas Ae Wau hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Baca juga: Panduan Rute Menuju Fulan Fehan Buat Turis dari Palembang, Wisata di Belu NTT Bak Negeri Dongeng
Pengunjung akan menyusuri perkebunan warga.
"Ke lokasi sekitar 300 meter dari Kampung Nggela," ujar Rikar saat dihubungi Komas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022).
Rikar menyarankan agar para pengunjung yang datang membawa serta rokok, uang, ataupun siri pinang.
Nantinya, barang-barang itu akan diletakan di tempat sesajen yang ada di dekat kolam.
"Kalu tidak ada siri pinang, bisa juga pakai uang atau rokok. Pokoknya kita bisa bawa satu diantara ketiganya. Tujuannya agar penghuni alam mengetahui kedatangan kita," katanya. Soal khasiat, kata dia, Ae Wau tidak perlu diragukan.
Sebab, selain menyembuhkan penyakit kulit, air ini juga bisa menyembuhkan penyakit dalam.
"Ada juga tempat pancuran khusus. Nanti, airnya bisa ambil dan dibawa pulang untuk diminum," ujarnya.
Rikar mengatakan, wisata air panas Ae Wau belum terdaftar menjadi aset desa.
Karena itu, pengelolaannya masih perorangan.
"Selama ini dikelola oleh perorangan, tetapi ke depan kita coba kerja sama. Konsepnya adalah kolaborasi," ujarnya.