Masing-masing ruangan yang ada di Istana ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Mulai dari ruangan yang ditujukan untuk para tamu kerajaan, ruangan yang digunakan untuk acara adat, dan ruangan-ruangan lainnya.
Sejak tahun 1946, Istana Maimun ini ditempati oleh para ahli waris keturunan Kesultanan Deliserdang.
Baca juga: Danau Tangkas, Pilihan Tempat Wisata Keluarga di Jambi untuk Naik Sampan dan Camping
Dimana pada waktu-waktu tertentu, Istana Maimun sering kali digunakan sebagai tempat pertunjukkan musik tradisional Melayu.
Pertunjukkan musik tradisional tersebut biasanya digelar untuk memeriahkan pesta perkawinan ataupun acara sukacita lainnya.
3. Dipengaruhi Oleh Beragam Kebudayaan
Proses pembangunan Istana Maimun dilakukan selama tiga tahun dari tahun 1888 hingga tahun 1891.
Bangunan Istana Maimun yang saat ini telah menjadi cagar budaya, didesain oleh seorang arsitektur dari Itali yaitu Ferari.
Bangunan istana yang begitu indah dan kokoh, memiliki gaya dan karakter tradisional khas yang dipengaruhi oleh beragam kebudayaan.
Jika dilihat secara seksama, ada perpaduan khas dari berbagai budaya, seperti dari Melayu, Islam, Spandyol, China, India dan Italia.
Namun, budaya yang paling mencolok adalah Melayu.
Dari warnanya, tampak begitu khas budaya Melayu yang identik dengan warna kuning keemasan.
4. Arsitek yang Unik
Istana Maimun memiliki arsitek yang unik, dengan nuansa India yang tercermin dari bentuk pintu melengkung seperti pada Taj Mahal.
Istana Maimun juga memiliki nuansa Eropa yang dapat dilihat dari banyaknya pintu, langit-langit yang tinggi, dan juga pilar-pilar penopang yang berukuran besar.