Di Taman Bukit Fatima, pengunjung melihat hamparan laut biru Selat Gonzalu, Pulau Adonara, Pulau Solor, Gunung Lewotobi, dan Kota Larantuka.
Kuatnya pengaruh tradisi Portugis di daerah tersebut berdampak pada pembangunan sejumlah tempat rohani termasuk berdirinya tarekat religius Susteran Puteri Reinha Rosari (PRR) yang didirikan oleh Uskup pertama, Mgr. Gabriel Manek.
Pembangunan Taman Bukit Fatima San Dominggo sebagai salah destinasi rohani Kota Larantuka.
Baca juga: Panduan Wisata ke Bukit Wolobobo Flores, Bisa Lihat Watunariwowo yang Disebut Mirip Animasi Avatar
Taman Bukit Fatima diresmikan bertepatan dengan peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria Fatima.
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan Taman Bukit Fatima itu didirikan berkat kerja sama Pemda Flotim dan Vatikan.
Semua umat dari lintas agama bisa datang ke Taman Bukit Fatima.
"Pemerintah derah perlu mendukung hal ini sebagai salah satu destinasi wisata rohani di Flores Timur," ujar Agustinus Payong Boli.
"Taman Doa Bukit Fatima menjadi simbol toleransi untuk menciptakan kerukunan, perdamaian dan kekeluargaan sebagai suatu persekutuan di antar-umat beragama," imbuhnya.
Taman Bukit Fatima terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Lokasi tepatnya berada di Sandominggo, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: 6 Tiket Pesawat Murah Jakarta-Labuan Bajo, Terbang Langsung Mulai Rp 900 Ribuan
Sebagai informasi yang dirangkum dari Kompas.com, Larantuka merupakan kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Flores Timur.
Kota Larantuka dikenal sebagai kota wisata religius, salah satunya karena memiliki sajian wisata religi berupa tradisi Semana Santa yang berlangsung setiap tahun.
Tradisi ini mampu menyedot wisatawan dalam negeri dan mancanegera.
Kota Larantuka dijuluki sebagai Kota Reinha atau Kota Bunda Maria.
Larantuka juga disebut sebagai Kota Seribu Kapel karena memiliki kapel indah dengan bentuk bangunan khas Portugis.
Baca tanpa iklan