Semua cemilan yang dijual merupakan produk olahan sendiri.
Namun ada beberapa kudapan yang merupakan hasil titipan dari orang lain.
Teras Gandok didirikannya setelah lulus kuliah pada masa pandemi 2020 silam.
"Lapangan pekerjaan sangat terbatas karena masih pandemi. Ditambah mobilitas yang diperketat membuat sulit beraktivitas di luar," tuturnya.
Dengan keberaniannya, Ghani mencoba merintis sebuah usaha bersama kedua temannya.
Didirikan di area gang, yang bukan tempat strategis telah dipikirkannya secara matang.
Sebelum mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi, dia telah melakukan riset terlebih dahulu.
"Tempat ini dipilih karena sadar bahwa di sekitaran Gang Enom belum ada tempat yang memang memfokuskan di segmen kopi dengan suasana yang hommy," ucapnya.
Padahal banyak sekali pengunjung yang kerap mencari tempat istirahat setelah berolahraga di bantaran Sungai Cikapundung.
“Saya bersama kedua teman mencoba membuat sebuah usaha kedai kopi dengan tema yang unik dan tidak membuat orang bosan. Akhirnya terciptalah Kedai Kopi Teras Gandok yang bertemakan vintage tapi ada futuristiknya juga jadi semuanya menjadi satu,” kata Ghani.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Nimo Jungle Hotspring Bandung Jabar, Nikmati Berendam Air Panas di Tengah Hutan
Tempat Hidden Gem, Rekomendasi Para Vlogger
Menghadirkan tempat ngopi dengan suasana seperti di rumah, Teras Gandok mengincar segmentasi pasar usia 18-35 tahun.
Pasalnya, usia tersebut digandrungi oleh kawula muda dengan nongkrong di luar.
Teras Gandok kerap didatangi vlogger yang sedang berolahraga di bantaran sungai tidak sengaja berkunjung dan membuat konten di tempat ini.
Lambat laun para pengunjung mulai sangat beragam.