Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Perempuan Kota Batu Tekuni Usaha Kerajinan Herbarium, Trial & Error Puluhan Jenis Bunga

Penulis: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petani bunga di Desa Sidomulyo Kota Batu sedang memeriksa kondisi bunga. Kota Batu yang identik dengan julukan Kota Bunga, menginspirasi Laili untuk memulai usaha herbarium.

TRIBUNTRAVEL.COM - Jalan-jalan ke Kota Batu, traveler tak hanya menikmati udara sejuk, tapi juga pemandangan indah.

Kota Batu yang identik dengan julukan Kota Bunga itu berbagai sisinya banyak ditanami bunga yang indah.

Laili Nur Hidayah wanita muda yang berhasil merintis usahanya membuat dan menjual preserved flower atau herbarium. (SURYAMALANG.com/Dya Ayu Wulansari)

Nah, banyaknya bunga yang ditanam di Kota Batu pun bisa menjadi ide usaha.

Laili Nur Hidayah, wanita berusia 25 tahun asal Batu berhasil merintis usaha kerajinan herbarium.

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Batu Jawa Timur, Ada Taman Rekreasi Selecta hingga BNS

Perempuan yang akrab disapa Laili itu membuat dan menjual preserved flower atau herbarium.

Herbarium bisa dibilang merupakan bunga yang diawetkan untuk menjaga keindahan dan keasliannya.

Sehingga dari kerajinan ini menghasilkan berbagai kerajinan yang indah.

Tinggal di daerah yang banyak ditanami bunga hingga ada tempat wisata petik bunga, membuat Laili akrab dengan jenis-jenis bunga yang ada di Kota Batu.

Ia mulai menekuni usaha herbarium tahun 2019.

“Dulunya itu saya memulai sejak tahun 2019 karena saya lihat di Kota Batu banyak sekali jenis bunga dan saya lihat sayang kalau bunga cuma dibuat 1-2 hari saja sudah layu dan dibuang, seperti bunga untuk wisuda dan dekorasi," kata Laili saat ditemui SURYAMALANG.com di stand pamerannya dalam kegiatan Bisnis Festival 2024 di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Selasa (28/5/2024) kemarin.

"Akhirnya saya berpikir bagaimana agar bunga bisa awet terus dan tetap bagus warnanya meskipun sudah kering," imbuhnya.

Batu Love Garden atau Baloga, salah satu tempat wisata di Batu yang ditanami banyak bunga nan indah. (Instagram/balogaofficial)

Hal itu membuatnya tertarik untuk membuat kerajinan herbarium.

Laili mulai mencari referensi pembuatan herbarium di media sosial.

“Awalnya saya coba-coba untuk mengetahui bunga apa saja yang ketika dikeringkan warnanya tetap bagus, karena ternyata tidak semua bunga bisa dikeringkan. Setelah coba-coba hampir setahun akhirnya tahu bunga apa saja yang ketika dikeringkan tidak pudar warnanya dan saya tanam sendiri,” ujarnya.

Perlu waktu sekitar satu tahun bagi Laili untuk bisa membuat kerajinan dari bunga kering ini.

Halaman
1234