Tentang Kebun Raya Cibinong

Kebun Raya Cibinong baru dibangun tahun 2003 oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (sebelumnya LIPI-Red) dengan konsep bio region.

Jika di Kebun Raya Bogor tumbuh-tumbuhan yang ada ditata berdasarkan famili, maka di Kebun Raya Cibinong dikelompokkan berdasarkan region pulau-pulau besar di Indonesia.

Ada region Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

Kebun Raya Cibinong dirancang sebagai tempat wisata sekaligus edukasi atau eduwisata.

"Target kita lebih ke eduwisata. Dengan eduwisata ini, kita ingin memberi pengetahuan tentang kekayaan hutan Indonesia kepada masyarakat," kata Ali saat ditemui di Cibinong, Kamis (25/7/2024).

Dia menjelaskan pihaknya menawarkan sejumlah paket edukasi kepada sekolah-sekolah seperti jelajah hutan, mengolah kompos hingga menanam tanaman.

"Dengan paket eduwisata ini, anak-anak sekolah bisa tahu Pohon Matoa itu asalnya dari Papua, lalu Pohon Meranti bentuknya seperti ini," jelasnya.

Tak hanya itu, pengunjung juga tidak perlu ke Kalimantan atau Sumatera untuk merasakan sensasi hutan di sana.

"Pengunjung cukup datang ke Kebun Raya Cibinong untuk mengetahui nuansa hutan di Kalimantan atau Sumatera. Ini yang kita tawarkan di sini," ucap Ali.

Ada alasannya nih kenapa belum banyak promosi soal tempat wisata asri ini.

Pengelola Kebun Raya Cibinong belum bisa melakukan sosialisasi dan promosi agresif karena Kebun Raya Cibinong masih dalam penataan.

"Kita memang berupaya bagaimana membuat ini menjadi ramai. Tetapi kita belum bisa lakukan sosialisasi besar-besaran karena masih dalam penataan," tuturnya.

Sejak mengambil alih pengelolaan Kebun Raya Cibinong dari BRIN pada 2019, PT Mayaksa Alam Permai melakukan sejumlah penataan, seperti tempat duduk, jalur jalan setapak, jogging track, dan jalur sepeda.

Selain itu, pengelola juga sedang melakukan penataan ulang tanaman sesuai daerah asalnya serta mendata pohon secara digital.