Saat itu, dia bersama dengan suaminya, David Taylor hendak bertolak dari Newcastle menuju Roma untuk liburan singkat.
Helen yang menderita diabetes tipe 2 dan mengalami menopause mengungkapkan bahwa dirinya dalam kondisi sehat saat naik pesawat.
Namun ketika ia kembali dari toilet, seorang pramugari mempertanyakan apakah Helen layak terbang lantaran badannya mulai berkeringat.
Saat itu, Helen hanya mengaku sedikit pusing.
"Saya baru saja makan setelah tidak makan seharian dan saya menderita diabetes tipe 2, jadi gula darah saya sangat sensitif.
Yang saya butuhkan hanyalah duduk dan minum air putih dan saya akan baik-baik saja," kata Helen, dilansir dari Mirror.
Kepada pramugari, Helen mengatakan bahwa dirinya juga tengah mengalami menopause sehingga membuatnya berkeringat.
Namun, pramugari menyampaikan bahwa wanita asal County Durham itu harus menjalani tes kesehatan.
Helen sempat meyakinkan pramugari bahwa kondisinya sangat normal dan dia akan baik-baik saja dalam beberapa menit.
"Namun, dia kembali lagi 10 menit kemudian dan berkata, 'Kami telah membuat keputusan bahwa Anda harus meninggalkan pesawat, kami pikir Anda memiliki risiko penerbangan'," tutur Helen.
Merasa tak terima, Helen kemudian berbicara dengan kapten pesawat dan mengeklaim bahwa mereka setuju bahwa dia terlihat cukup sehat untuk terbang.
Meskipun demikian, kepala penerbangan mendukung keputusan anggota awak kabin dan mengatakan bahwa Helen harus turun dari pesawat.
Helen bersama dengan suaminya mengaku dipaksa turun dan digiring ke bandara.
Mereka dipaksa untuk mengembalikan barang belanjaan bebas bea mereka sebelum menjalani pemeriksaan oleh pihak pengawasan perbatasan.
Suaminya, Taylor mengaku kecewa atas tindakan maskapai.
Baca tanpa iklan