Dia melanjutkan, "Saya hanya ingin mereka semua meninggalkan saya sendiri."
Ibu mertuanya ternyata telah mengetahui cerita tersebut.
Bukannya menyalahkan sang anak, si ibu mertua justru meminta menantunya untuk memikirkan keluarga dan berpikir dua kali untuk memutuskan bercerai.
"Ibunya berkata bahwa saya harus memikirkan keluarga dan bahwa istri saya tampaknya benar-benar menyesal dan tidak berusaha menyembunyikan apapun dan langsung berterus terang. Bahwa itu tidak seperti dia berselingkuh," kata suami menirukan isi pembicaraan ibu mertua.
Sang suami menambahkan, "Saya merasa seperti sudah gila. Apakah aku salah karena tidak mempertimbangkan untuk memaafkannya?"
Dalam pembaruan pada unggahan aslinya, pria tersebut sebagian mengatakan kepada orang lain, "Mengenai ibu saya, dia masih berpikir saya harus memaafkannya. Dia mencintainya. Dan dia hanya ingin semuanya baik-baik saja."
Unggahan tersebut menuai reaksi warganet yang menyarankan agar pria tersebut menceraikan istrinya.
"Ucapkan selamat tinggal. Ini akan terjadi lagi dan lagi dan lagi jika Anda membiarkannya," komentar seorang warganet.
Warganet lain dengan sudut pandang yang sangat berbeda menuliskan, "Konseling pernikahan pastinya. Adalah mungkin untuk melewati ini."
"Luangkan waktu dan pikirkan semuanya dengan serius. Tidak perlu mengambil keputusan sekarang juga jika itu baru saja terjadi. Anda akan merasakan emosi yang berbeda setiap hari dan setiap minggunya," ujar yang lain.
Psikolog klinis berlisensi, Kathy Nickerson, yang telah menyampaikan nasihat pernikahan dan hubungan di lebih dari 70 konferensi, menurut situs webnya percaya bahwa kebanyakan orang yang berselingkuh mencoba mengatasi rasa sakit yang mereka alami.
Dia juga menulis di blognya bahwa mereka yang telah dikhianati oleh pasangannya mungkin merasa terkejut, hancur, dikhianati, ngeri, dibutakan, dan sangat terluka.
"Ini tidak berarti pasangan Anda tidak mencintai Anda. Anda tidak menjadi gila. Anda sangat, sangat terluka," tulisnya.
TribunTravel/nurulintaniar
Kumpulan artikel viral