Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita Remaja Ponorogo Lahir di Pesawat Garuda Indonesia, Dapat Tiket Terbang Gratis Seumur Hidup

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Garuda Indonesia yang sedang mengudara, tampak dari samping

Diketahui, Shakeria berada di minggu ke-37 kehamilan.

"Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa ini tidak dapat terjadi sekarang. Saya mencoba menunggu sampai rasa sakit itu berlalu, tetapi rasa sakit itu terus meningkat dan mencapai titik yang tak tertahankan," ungkap Shakeria.

Namun setelah terbang 1,5 jam, Shakeira mengalami kontraksi dan menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.

Shakeira menunjukkan tanda-tanda ketuban pecah beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir.

Pramugari Frontier Airlines Diana Giraldo pun dengan cepat datang untuk membantu segera.

Tak bisa menunda lebih lama lagi, Diana menawarkan untuk membawa wanita hamil itu ke bagian belakang pesawat agar mendapat lebih banyak ruang.

Mereka baru saja memasuki kamar mandi ketika ketuban Shakeria pecah.

Semuanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Sesaat kemudian, dengan bantuan Diana dan sejumlah pramugari lainnya, bayi tersebut lahir.

Bayi Shakeria lahir sekira pukul 04.20 pagi di bagian langit Alabama.

Segera setelah itu, Diana memberikan kompresi dada yang lembut dan mengusap punggung bayi untuk merangsang kerja paru-parunya.

Selain itu, kru menggunakan masker oksigen untuk membantu bayi bernapas.

Untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan, Shakeria memutuskan untuk memberi putrinya nama "Sky" yang berarti langit.

Kapten Chris Nye dari penerbangan berkata, "Seluruh kru benar-benar melakukan pekerjaan dengan baik. Pekerjaan ini dilakukan dengan sangat baik. Saya sangat senang semua orang bekerja sama sehingga bayi lahir dengan selamat semua di pesawat."

Shakeria pun mengatakan, berkat dukungan para kru, dia merasa lebih nyaman dan lega setelah melahirkan.

Halaman
1234